Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Tak Ragukan Jam Terbang Captain Afwan Pilot Sriwijaya Air, Captain Koko: Tidak Gampang Kayak Begitu

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim penyelam gabungan dari Ditpolairud, Polda Metro Jaya, Polda Banten dan Pas Pelopor Korps Brimob Polri membantu proses pencarian korban dan tubuh pesawat Sriwijaya Air SJ182 di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Minggu (10/1/2021).

Simulasi ini membantu pilot menghadapi kemungkinan darurat yang terjadi dalam sebuah penerbangan.

"Seorang kapten itu ada training enam bulan sekali. Itu dalam menghadapi suatu masalah," papar Koko.

"Jadi kita selalu ada yang namanya crosscheck simulator," lanjutnya.

Koko tidak meragukan kemampuan pilot Afwan yang menerbangkan SJ 182, mengingat latihan situasi darurat ini dilakukan dua kali setahun.

Meskipun latihan, menurut Koko simulasi semacam ini tidak mudah dilalui.

"Di mana crosscheck simulator itu kita terbang dilatih dalam kondisi abnormal," ungkap Koko.

"Semua abnormal, jadi crosscheck itu tidak ada kondisi normal," tambah dia.

Lihat videonya mulai menit 8.50:

Proses Pencarian Black Box

Panglima Komando Armada 1 Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid memberi informasi terbaru terkait pencarian black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kompas TV, Senin (11/1/2021).

Selain beberapa jenazah korban, tim gabungan sudah menemukan sejumlah puing-puing pesawat yang jatuh di area perairan Kepulauan Seribu tersebut.

Baca juga: Kesaksian Tiga Nelayan soal Detik-detik Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air, Dengar Suara Dentuman Keras

Abdul menyebutkan tim penyelam sudah dikirim ke dua titik yang diduga merupakan lokasi jatuhnya pesawat.

Ia juga menyinggung kemungkinan penemuan black box di dua lokasi ini.

Halaman
123