TRIBUNWOW.COM - Sekjen Perhimpunan Profesi Pilot Indonesia (PPPI) Captain Koko Indra Perdana mengakui kemampuan Captain Afwan Zamzami yang menerbangkan pesawat Sriwijaya Air dengan nomor SJ 182.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia di TvOne, Senin (11/1/2021).
Diketahui pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) siang.
Baca juga: Update Pencarian Black Box Sriwijaya Air, Diduga di Bawah Puing-puing Pesawat, Bahayakan Penyelam
Pesawat tersebut hanya sempat mengudara 4 menit setelah lepas landas (take off).
Menurut Koko, ia tidak meragukan kemampuan dan jam terbang Afwan Zamzami yang menjadi pilot utama penerbangan tersebut.
"Saya yakin sekali almarhum Captain Afwan, beliau sangat capable untuk masalah tersebut," ungkap Koko Indra Perdana.
"Itu tidak gampang lho, susah kayak begitu," jelasnya.
Selanjutnya Koko menganalisis kemungkinan pesawat hilang kontak sampai terjadi kecelakaan.
Diketahui pesawat SJ 182 sempat hilang kontak sebelum akhirnya jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Laut Jawa.
"Kalau lost contact itu kalau memang komunikasinya memang rusak," kata Koko.
Ia menyinggung kemungkinan lain yang menyebabkan pesawat mengalami disfungsi sampai akhirnya jatuh.
Koko memberi contoh pada peristiwa jatuhnya pesawat tempur TNI Angkatan Udara Hawk 209 yang jatuh di permukiman warga di Pekanbaru pada Juni 2020.
Baca juga: Soroti 4 Menit Masa Kritis Sriwijaya Air pasca Take Off, Captain Koko: Saya Pernah Terbangkan
"Kedua adalah jatuh. Seperti waktu kejadian (pesawat jatuh) A-10, mereka sempat intention call dulu terhadap tower atau pengawas," singgung Koko.
"Akhirnya lost contact tersebut pada pesawat jatuh. Tidak bisa dikontak kembali," ungkapnya.
Dalam tayangan yang sama, Koko menyebutkan seorang pilot mendapat pelatihan situasi darurat melalui sebuah simulasi.