Habib Rizieq Shihab

Ridwan Kamil Ngaku Tak Masalah Hilang Jabatan Gara-gara Polemik Acara Rizieq Shihab, Ungkit Syariat

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi proses hukum yang berlaku akibat kerumunan massa yang ditimbulkan Habib Rizieq Shihab, Rabu (16/12/2020).

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku tidak masalah hilang jabatan setelah diperiksa terkait pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, seperti dalam tayangan kanal YouTube Kompas TV, Rabu (16/12/2020).

Mulanya Ridwan Kamil menyinggung dirinya dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diperiksa terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan tentang kerumunan massa pendukung Rizieq Shihab.

Pimpinan FPI Muhammad Rizieq Shihab bersama Sekretaris Umum FPI Munarman, dan Kuasa Hukum FPI Aziz Yanuar, saat berada di Polda Metro Jaya, Sabtu (12/12/2020). (HO/Mabes Polri)

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Keadilan Mahfud MD Ikut Tanggung Jawab soal Acara Rizieq Shihab: Tak Hanya Kami

"Kalau Gubernur Jawa Barat diperiksa, (Gubernur) DKI diperiksa, kenapa peristiwa di bandara tidak diperiksa?" singgung Ridwan Kamil.

Diketahui kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi disambut ribuan massa pendukungnya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada 10 November 2020 lalu.

Menurut Ridwan Kamil, penyambutan Rizieq ini justru menimbulkan massa yang jauh lebih besar sehingga seharusnya turut ditindak secara hukum.

Ia mempertanyakan alasan kepala daerah di wilayah tersebut tidak turut diperiksa.

"Ini 'kan harusnya bupati tempat bandara yang banyak (berkerumun massa) itu, gubernurnya juga, harusnya mengalami perlakuan hukum yang sama seperti yang saya alami sebagai warga negara yang baik," ucap pejabat yang akrab disapa Kang Emil ini.

Baca juga: Detik-detik Massa Pendukung Rizieq Shihab Geruduk Mapolres Bekasi, setelah 20 Menit: Ayo Kita Bubar

Menurut Emil, seharusnya kepala daerah yang bersangkutan turut menjalani proses hukum yang sama seperti dirinya agar dapat memperjelas duduk perkara.

"'Kan tidak terjadi. Itu juga pertanyaan. Kita 'kan negara hukum yang mengedepankan ketaatan dan kesetaraan di mata hukum sama," katanya.

"Itulah sedikit pertanyaan-pertanyaan dari saya terkait kronologis," tambah mantan Wali Kota Bandung ini.

Selanjutnya, Emil menjelaskan polemik yang ditimbulkan acara Rizieq Shihab membuat dampak lain, baik terhadap pemerintahan daerah maupun masyarakat.

"Akibatnya apa? Akibatnya kita mengalami sendiri ada jabatan yang hilang, ada peristiwa-peristiwa yang berlanjut," ungkapnya.

Emil sendiri merasa tidak masalah jika harus kehilangan jabatan karena perkara ini.

"Bagi saya jabatan bukan hal segalanya. Secara syariat, Allah kasih bisa Allah cabut kapan saja, enggak ada masalah," tutur Emil.

Lihat videonya mulai menit 1.00:

Minta Mahfud MD Ikut Tanggung Jawab

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan pendapatnya tentang polemik berbagai acara yang diselenggarakan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Dilansir TribunWow.com, ia menilai polemik acara yang menimbulkan kerumunan massa itu bermula dari pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD.

Hal itu disampaikannya setelah dimintai keterangan tentang acara Rizieq di Mapolda Jabar.

Baca juga: Kirim Surat dari Balik Sel, Rizieq Shihab ke Keluarga: Kirim Makanan ke Abah Jelang Buka Puasa

"Izinkan saya beropini secara pribadi terhadap rentetan acara hari ini," ucap Ridwan Kamil, dikutip dari Kompas.com, Rabu (16/12/2020).

"Pertama, menurut saya, semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud yang mengatakan penjemputan HRS itu diizinkan," komentarnya.

Ia mengingatkan kerumunan itu terjadi di tengah kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta dan Jawa Barat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Menko Polhukam Mahfud MD (kiri) dan Pimpinan FPI Muhammad Rizieq Shihab (kanan). (Kolase (YouTube FRONT TV) dan (Instagram/@mohmahfudmd))

Menurut pejabat yang akrab disapa Kang Emil ini, masyarakat menafsirkan berbeda pernyataan Mahfud MD untuk menyambut kedatangan Rizieq Shihab.

"Di situlah menjadi tafsir dari ribuan orang yang datang ke bandara selama tertib dan damai boleh, maka terjadi kerumunan luar biasa sehingga ada tafsir ini seolah ada diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB di Jakarta dan PSBB di Jabar dan lain sebagainya," papar Emil.

Ia mendesak Mahfud MD turut bertanggung jawab, mengingat para kepala daerah setempat juga telah memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa.

Menurut Emil, dengan begitu baru dapat disebut adil sesuai tempatnya.

Baca juga: Kak Seto Sambangi Kediaman Habib Rizieq Shihab: Kami Merasa Terpanggil Melihat Kondisi Anak-anak

"Jadi beliau juga harus bertanggung jawab, tak hanya kami-kami kepala daerah yang dimintai klarifikasi ya," komentarnya.

"Jadi semua punya peran yang perlu diklarifikasi," tegas Emil.

Selain acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat dan Megamendung, Bogor, kerumunan massa juga terjadi saat menyambut kepulangan Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta.

Ridwan Kamil berharap semua pihak yang terlibat dapat turut bertanggung jawab.

Dikutip dari Tribunnews.com, diketahui saat ini Rizieq Shihab tengah menjalani penahanan di Rutan Polda Metro Jaya sebagai tersangka.

Hal itu dikonfirmasi Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.

"Iya, (ditahan) di sel sendiri," kata Yusri Yunus, Selasa (15/12/2020).

Rencananya Rizieq akan ditahan selama 20 hari atau sampai 31 Desember 2020. (TribunWow.com/Brigitta)