Bantah Anak Buahnya Mabuk
Lebih lanjut, Eko memberikan bantahan adanya informasi yang menyebut dua anggotanya yang teribat aksi penganiayaan tersebut dalam keadaan dipengaruhi minuman keras.
Eko menyebut, kedua anggotanya Ronaldo Lorensius Lumintang dan Hersiansyah tidak dalam keadaan mabuk saat insiden tersebut terjadi.
“Tidak benar itu kalau (mereka) mabuk,” kata Eko, kepada wartawan di Lantamal IX Ambon, Selasa (15/12/2020).
Eko menuturkan, kedua prajuritnya saat itu dalam kondisi normal dan sama sekali tidak dipengaruhi minuman keras.
Menurutnya, jika kedua anggotanya itu sedang mabuk, maka keduanya tidak mungkin bisa mengendarai sepeda motor seperti orang normal.
“Kalau mabuk berarti tidak bisa membawa kendaraannya, apalagi mereka dari Passo mau ke kantor,” kata dia.
Dalam insiden itu, sejumlah ornament Natal yang ada di jalan tersebut ikut rusak. Pihaknya telah mengganti beberapa ornamen Natal yang rusak akibat insiden tersebut. "Untuk ornament Natal yang rusak itu sudah diganti oleh kami,” ujar dia.
Baca juga: Tewas Gantung Diri, Perempuan Muda di Binjai Tinggalkan Surat untuk Orangtua dan Mantan Tunangannya
Baca juga: Oknum Guru di Cianjur Cabuli 9 Murid Laki-laki, Korban Diiming-imingi Dipinjami HP untuk Main Game
Kronologi Perkelahian
Disampaikan Kadispen Lantamal IX Ambon, Mayor E Sumarno mengatakan, insiden perkelahian itu terjadi setelah warga yang duduk di pinggir jalan meneriaki secara kasar dua anggota TNI AL yang melintas di jalan.
“Jadi, dua anggota ini turun dari motor dengan tujuan menanyakan mengapa mereka diteriakin seperti itu lalu terjadi cekcok mulut dan berkelahi di situ,” kata Sumarno, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (14/12/2020).
Saat kejadian itu, dua anggota TNI AL itu juga ikut dipukuli warga yang diperkirakan berjumlah 15 orang hingga keduanya terluka dan memar.
Saat ini, satu dari kedua anggota tersebut masih menjalani perawatan di rumah sakit.
“Jadi, dua anggota kami juga terluka ada yang hidungnya patah, satu anggota berhasil kabur lalu dia beritahukan kepada teman-temannya dan saat mereka datang ke TKP untuk menolong rekannya yang anggota itu, warga memukul tiang listrik sehingga memancing massa,” ungkap dia.
Sementara itu seorang warga Desa Latta, HM mengatakan, insiden perkelahian itu terjadi saat sebuah sepeda motor yang dikendarai dua oknum anggota TNI melintas di jalan utama tersebut dengan rute Desa Passo.
Namun, setelah melintas di jalan itu, sepeda motor itu kembali memutar balik arah dan langsung menghampiri warga yang sedang duduk di kawasan itu.