Busyro juga meminta pemerintah beserta jajaran TNI dan Polri tidak bersikap minimalis untuk menangani insiden ini.
"Kepada presiden selaku panglima tertinggi TNI dan Polri, kami mendesak terhadap peristiwa ini," kata Busyro Muqoddas.
"Bukan saja diambil sikap yang minimalis atau formalistik, tetapi dibentuk suatu tim, yaitu tim independen yang terdiri dari sejumlah pihak," tegas dia.
Lihat videonya mulai menit 1.50:
Ismail Hasani: Dari Mana FPI Dapat Senpi? Itu Isu Serius
Direktur Eksekutif SETARA Institute, Ismail Hasani menilai dugaan kepemilikan senjata api anggota FPI merupakan isu serius.
Diketahui polisi menyebut mereka telah diserang para pengikut Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dengan menggunakan sejumlah senjata di Jalan Tol Jakarta Cikampek Km 50 pada Senin (7/12/2020) dini hari.
Hal itu diungkapkan Ismail saat tersambung di acara Kompas Petang pada Selasa (8/12/2020).
Baca juga: Inas Nasrullah Sebut Pernyataan Jubir FPI Justru Buktikan Adanya Pelanggaran: Sangat Keliru
Mulanya, Ismail menilai bahwa pernyataan polisi soal serangan yang didapat adalah pembelaan diri.
"Yang saya tangkap dari narasi yang dikemukakan oleh Polda Metro Jaya adalah pembelaan diri atas serangan kelompok bersenjata," kata Ismail.
Sehingga soal adanya senjata diduga milik laskar FPI adalah kabar yang serius.
"Saya kira ini bagian dari yang harus diobjektifikasi kebenarannya."
"Karena pertanyaan selanjutnya dari mana anggota-anggota FPI ini memiliki senjata api dan itu isu serius," katanya.
Meski demikian, Ismail juga menyoroti bagaimana peraturan polisi diperbolehkan menembak dalam situasi tertentu.