Suzuki menunjuk Brivio sebagai manajer tim mereka yang baru.
Lebih-lebih, Brivio memiliki pengalaman panjang sebagai manajer tim pabrikan Yamaha.
Davide Brivio mengaku bahwa Suzuki benar-benar membangun persiapan mereka dari nol.
"Ketika kami memulainya, tidak ada tim, tidak ada struktur," tutur Brivio.
"Di Jepang mereka mengembangkan motor baru dengan mesin 4 silinder segaris setelah bertahun-tahun berkompetisi dengan mesin V4."
"Sementara mereka menyelesaikan motornya, kami membuat 'daftar belanja' untuk membentuk tim juara. Ini merupakan pengalaman yang hebat untuk memulai dari nol."
Suzuki mengambil waktu tambahan satu tahun demi mengembangkan perangkat kontrol elektronik (ECU) dari Magnetti Marelli yang kini menjadi standar di MotoGP.
Debut ulang Suzuki di MotoGP terbilang bagus.
Mereka sudah mencetak kemenagan perdana pada musim kedua melalui Maverick Vinales pada balapan MotoGP Inggris 2016.
Kesalahan pengembangan pada musim 2017 membuat Suzuki harus menunggu hampir tiga tahun untuk kembali melihat pembalap berada di tangga podium tertinggi.
Perjuangan pabrikan Hamamatsu akhirnya membuahkan hasil manis setelah gelar juara yang diraih Joan Mir pada musim ini.
Kolaborasi Suzuki dengan Valentino Rossi berpotensi untuk kembali terjadi.
Selain Yamaha dan Ducati, Suzuki menjadi salah satu pabrikan yang dikaitkan dengan tim balap besutan Rossi di kelas MotoGP pada 2022. (Ardhianto Wahyu Indraputra)
Artikel ini telah tayang di MotoGP dengan judul "Niat Sejak Awal, Suzuki Rupanya Incar Valentino Rossi Saat Rencanakan Comeback ke MotoGP"