Terkini Daerah

Kisah Haru Mahasiswa Ikuti Wisuda Virtual di Makam Ayah: Teman-teman dengan Keluarga, Saya Sendiri

Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mochamad Nadif Nasrulloh (23), mahasiswa IAIN Purwokerto mengikuti prosesi wisuda virtual di makam ayahnya di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (24/11/2020).

TRIBUNWOW.COM - Kisah haru prosesi wisuda virtual tampak pada seorang mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19), Mochamad Nadif Nasrulloh (23), warga Desa Karangsari, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara ini harus menjalani prosesi wisuda secara virtual.

Namun tidak seperti rekan-rekannya yang mengikuti prosesi wisuda melalui aplikasi Zoom bersama keluarga, Nadif justru menjalani prosesi sakral itu seorang diri di makam almarhum sang ayah.

Baca juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap, Jokowi: Saya Percaya KPK Bekerja Transparan dan Profesional

Dengan dibantu salah seorang temannya, Nadif mempersiapkan berbagai perangkat seperti laptop dan telepon seluler untuk mengikuti prosesi tersebut di TPU yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumahnya, Selasa (24/11/2020).

Perasaan bahagia, sekaligus haru bercampur aduk dirasakan anak bungsu dari 16 bersaudara ini.

"Perasaan haru dan sedih terasa ketika melihat layar mereka (teman-teman) dengan keluarga masing-masing. Berbeda dengan saya di makam sendirian, tidak ada keluarga, itu yang saya merasa benar-benar trenyuh banget," tutur Nadif saat dihubungi, Rabu (25/11/2020).

Nadif menceritakan, rencana mengikuti prosesi wisuda di makam sang ayah terbilang mendadak.

Sehari sebelum wisuda, teman-teman yang tinggal di satu wisma di Purwokerto pulang untuk mengikuti wisuda dari rumah bersama keluarga.

"Saya ditinggal sendirian. Saya mikir kalau wisuda di rumah banyak kendala, enggak ada sinyal, enggak ada akses Zoom, ibu juga sudah tua, kurang puas aja kalau ikut wisuda virtual," kata Nadif.

Namun pagi hari sebelum wisuda, Nadif memutuskan pulang ke kampung halamannya.

"Akhirnya saya memutuskan bagaimana merayakan wisuda layaknya teman-teman yang lain, meskipun dengan kondisi yang berbeda."

"Tapi saya yakin ini adalah bentuk rasa syukur terhadap orangtua yang memberi semangat untuk menyelesaikan studi," ujar Nadif.

Baca juga: Tertukar Pemberian Obat Pasien Diduga Tepapar Covid-19, RSUD Pasirian Benarkan dan Beri Klarifikasi

Keputusan untuk menjalani prosesi wisuda dari makam juga tidak lepas dari amanat sang ayah.

Sebelum meninggal satu tahun lalu, ayah Nadif menyampaikan keinginannya untuk merayakan wisuda bersama.

"Yang pertama menjalankan amanat orangtua, makanya sebelum ayah meninggal sudah persiapan membuat skripsi."

Halaman
12