TRIBUNWOW.COM - Pernyataan tegas Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman soal permasalahan baliho pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menuai pro dan kontra dari berbagai pihak.
Dudung menyatakan akan menindak tegas baliho-baliho ilegal termasuk baliho bergambar Habib Rizieq jika menyalahi aturan yang berlaku.
Dirinya bahkan tidak takut apabila harus kehilangan jabatannya karena persoalan baliho Habib Rizieq.
Baca juga: Tegaskan Tak Wakili FPI, Tokoh Masyarakat di NTB Tolak Baliho Habib Rizieq Shihab Diturunkan
Dikutip dari TribunJakarta.com, Selasa (24/11/2020), selain memberikan sikap tegas soal masalah baliho, Dudung juga sempat menyinggung soal ormas FPI yang telah berbuat seenaknya.
Dudung menyatakan dirinya tak gentar jika harus kehilangan jabatannya saat ini.
"Dulunya (saya) tukang koran. Jadi kalau saya jadi Pangdam (sudah) bersyukur banget dan bapak saya cuma PNS," jelas Dudung di Markas Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, Senin (23/11/2020).
"Jadi, misalnya dicopot gara-gara ini, copotlah. Saya enggak pernah takut. Benar, saya enggak takut," ia menegaskan.
Sewaktu masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) di Bandung, Dudung kala itu bekerja sebagai loper koran sembari bersekolah.
Pernah mengalami masa-masa sulit seperti itu membuat Dudung tidak gentar kehilangan jabatannya karena masalah baliho.
Karena harus bekerja, Dudung berinisiatif masuk sekolah siang agar bisa tetap bekerja dan bersekolah.
"Pas ke sekolah SMA kelas X harusnya saya masuk SMA yang pagi, saya bilang ke ibu saya kalau bisa masuknya siang," ceritanya.
Tak hanya menjadi loper koran, Dudung juga membantu ibunya mengantar makanan yang dijual di Kodam dekat tempatnya tinggal.
"Nah setelah itu antar lagi makanan ke Kodam, ke warung-warung dan habis itu biasa nyari kayu bakar."
Dudung mengaku langkah tegas yang ia lakukan telah sesuai dengan aturan yang berlaku.
Ia menyebut, pihaknya membantu Pemprov DKI Jakarta menurunkan baliho, spanduk, hingga poster yang dipasang tidak sesuai aturan atau ilegal.