TRIBUNWOW.COM - Relawan Covid-19 sekaligus influencer Dokter Tirta Mandira Hudhi menanggapi kerumunan yang ditimbulkan simpatisan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab alias Habib Rizieq.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Rosi di Kompas TV, Kamis (19/11/2020).
Diketahui sebelumnya massa pendukung Rizieq mendatangi acara yang diselenggarakan di kediaman ulama tersebut, yakni di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat pada pekan lalu.
Baca juga: Viral Anggota Berseragam Loreng Copot Baliho Habib Rizieq, Ini Alasan Pangdam Jaya: Saya Panglimanya
Kerumunan massa itu menuai sorotan publik, mengingat DKI Jakarta masih menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Sebagai relawan Covid-19, dr Tirta lalu menanggapi bagaimana selayaknya kejadian tersebut ditindak.
"Kalau mau hukum, fair-fair-an saja. Tidak perlu langsung drama di media sosial. Hukum ya, silent, panggil, evaluasi, siapa yang melanggar, dan langsung ditegasin saja," kata dr Tirta.
Ia menyinggung pemanggilan penyelenggara acara, dalam hal ini Habib Rizieq, belum tentu dapat menyelesaikan masalah.
Dokter Tirta mengungkit kerumunan yang timbul pada demo menolak omnibus law Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) pada Oktober lalu.
Ia menilai pemanggilan Rizieq dalam kasus menimbulkan kerumunan justru dapat membuatnya balik dengan alasan kejadian serupa tidak ditindak tegas.
"Memang yang paling penting penyelenggara acara dipanggil. Penyelenggara acara dipanggil, tapi kita juga flashback," singgung dia.
Baca juga: Viral Pangdam Jaya Perintahkan Copot Baliho Habib Rizieq, Ini Isi Tulisan yang Buat Dudung Kecam FPI
"Satu bulan lalu demo omnibus law itu (pesertanya) banyak banget, loh. Kalau penyelenggara acara di Petamburan kemarin kena sanksi, nanti beliau akan defence juga, 'Itu yang demo kenapa enggak disanksi?' Nah, kan," kata dr Tirta.
Menurut dia, jika pemerintah hendak menindak tegas Rizieq dan pendukungnya terkait kerumunan massa, seharusnya dilakukan sejak dulu.
"Di sini yang jadi masalah. Kalau kita mau tegas, kenapa enggak dari zaman demo omnibus?" sindir YouTuber tersebut.
Ia mengingatkan kejadian lain, yakni kerumunan massa yang berkumpul di gerai McDonals's Sarinah karena akan ditutup.
Akibatnya pengelola gerai makanan cepat saji tersebut didenda.