Terkini Nasional

Pangdam Jaya Peringatkan FPI Jangan Merasa Mewakili Umat Islam: Akan Saya Bersihkan Itu Baliho

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memberi peringatan kepada FPI agar jangan merasa mewakili umat Islam, Kamis (19/11/2020).

TRIBUNWOW.COM - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memberi peringatan keras kepada organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI).

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam konferensi pers yang ditayangkan kanal YouTube Kompas TV, Kamis (19/11/2020).

Diketahui sejumlah baliho yang menampilkan wajah Imam Besar FPI Muhammad Rizieq Shihab alias Habib Rizieq terpampang, beserta ajakan revolusi akhlak.

Kolase foto viral baliho bergambar Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dicopot oleh sejumlah anggota TNI, ditayangkan Kamis (19/11/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Baca juga: Balai Kota Digruduk Massa, Tuntut Kedekatan Anies dan Habib Rizieq Shihab Tak Rugikan Masyarakat

Namun kemudian viral video yang menampilkan penurunan baliho dilakukan sejumlah orang berseragam loreng.

Ia menilai saat ini ormas tersebut terkesan bertingkah sesuka hatinya.

"Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur? Sesukanya sendiri," komentar Dudung Abdurachman.

Dudung mengaku pencopotan baliho-baliho itu adalah perintahnya.

Hal tersebut ditegaskannya setelah video pencopotan baliho menjadi viral.

"Ingat ya, saya katakan. Itu perintah saya," tegas Dudung.

Mantan Gubernur Akmil ini menyebutkan ia akan mencopot semua baliho yang mencantumkan nama Rizieq Shihab dengan ajakan serupa, yakni revolusi akhlak.

Diketahui ajakan tersebut digaungkan Rizieq kepada para pendukungnya menyusul kepulangannya ke Tanah Air.

"Ini akan saya bersihkan semua. Tidak ada itu baliho-baliho yang mengajak revolusi dan segala macam," tegas Pangdam Jaya.

Ia memberi peringatan bahwa akan menindak tegas.

Baca juga: Soal Habib Rizieq, Politisi PKS Anggap Rakyat Tak Boleh Caci Pemerintah: Berkata Baik atau Diam

Dudung menilai ajakan semacam yang digaungkan FPI akan menimbulkan perpecahan pada persatuan Indonesia.

"Saya peringatkan, saya peringatkan," ucap Dudung.

"Saya tidak akan segan-segan untuk menindak dengan keras yang coba-coba mengganggu persatuan dan kesatuan," katanya.

Ia menilai FPI tidak seharusnya merasa mewakili keseluruhan umat Islam.

Menurut Dudung, banyak sikap FPI yang tidak mencerminkan sikap umat Muslim di Indonesia.

Ia beranggapan banyak umat Islam yang jauh lebih baik dalam bertingkah laku dan bertutur kata.

"Jangan merasa bahwa dia mewakili umat Islam, tidak," kecam Dudung.

"Lebih banyak umat Islam yang baik, yang berkatanya baik, yang berucapnya baik, yang bertingkah lakunya juga baik," tandasnya.

Lihat videonya mulai dari awal:

FPI dan Wagub DKI Saling Tunjukkan Surat Acara Habib Rizieq

Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI) Slamet Ma'arif mengklaim organisasinya sudah mengantongi izin dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyelenggarakan acara.

Diketahui acara yang dipimpin Imam Besar FPI Muhammad Rizieq Shihab atau dikenal Habib Rizieq itu menuai sorotan karena dilangsungkan di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB), program pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (18/11/2020).

Baca juga: Soal Habib Rizieq, Politisi PKS Anggap Rakyat Tak Boleh Caci Pemerintah: Berkata Baik atau Diam

Slamet mengklaim acara yang diselenggarakan FPI sudah mendapat izin dari Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.

"Pertama dari Dishub tentang penutupan jalan. Itu ada kalimat 'Mendukung kegiatan kita', bisa ditayangkan," kata Slamet Ma'arif.

Presenter Najwa Shihab kemudian menayangkan surat jawaban dari Dishub tentang izin penutupan jalan.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan izin penutupan jalan memang kewenangan dari Dishub.

"Ada beda kewenangan. Kalau FPI minta datang kepada kami, pemprov tidak akan berkewenangan terkait jalan," jelas Riza Patria.

Ia memaparkan hal itu adalah kewenangan kepolisian.

Slamet Ma'arif lalu meminta surat berikutnya ditayangkan.

FPI mengklaim sudah mengantongi surat dalam acara yang dipimpin Habib Rizieq Shihab, dalam acara Mata Najwa, Rabu (19/11/2020). (Capture YouTube Najwa Shihab)

"Setelah itu kita dapat surat dari wali kota, bisa diperlihatkan. Isi suratnya memberikan arahan kepada kita untuk menjaga protokol Covid-19," ungkap Slamet.

Menurut Slamet, pihaknya menanggapi surat itu dengan mempersiapkan masker, tempat cuci tangan, dan disinfektan bagi para peserta acara.

Riza Patria lalu menjelaskan surat tersebut sebenarnya berisi peringatan, bukan arahan protokol kesehatan.

Baca juga: Cecar Fadli Zon, Najwa Shihab Minta Kritisi Acara Habib Rizieq: Lagi-lagi Kritiknya ke Pemerintah

"Justru ini ada judulnya, ini yang sanksi pemberian, judulnya imbauan dalam protokol kesehatan dalam kegiatan pernikahan," ungkap dia.

Ia kemudian menunjukkan surat berikutnya yang lebih jelas memberikan arahan protokol kesehatan terkait acara yang melibatkan massa.

Dalam surat disebutkan, undangan yang hadir diberi batas maksimal 30 orang.

"Surat yang kedua adalah imbauan protokol kesehatan. Ini ada poin yang penting disampaikan, 'Sesuai dengan kondisi tersebut diminta kepada saudara untuk mengadakan protokol kesehatan bagi panitia maupun peserta yang hadir'," papar Wagub DKI Jakarta.

Najwa Shihab kemudian menanggapi pernyataan narasumbernya.

"Jadi salah tangkap ini FPI ketika merasa itu dukungan, padahal sebetulnya peringatan?" tanya Najwa.

Slamet membantah hal itu dengan menyebutkan pihaknya sudah melaksanakan protokol kesehatan dengan baik. (TribunWow.com/Brigitta)