Sementara itu UU sudah diamankan di Polres Sikka.
Hal tersebut disampaikan Kasubag Humas AKP Kanisius Petrus.
Ia juga menjelaskan para saksi telah diperiksa terkait peristiwa pembunuhan sadis tersebut.
“Penyidik sedang bekerja. Pelaku sudah diamankan di sel Mapolres Sikka agar menjalani proses pemeriksaan," ungkap AKP Kanisius Petrus, Sabtu.
"Kasus ini akan ditangani penyidik hingga tuntas. Saksi-saksi pun akan menjalani pemeriksaan guna menjelaskan dugaan tindak pidana pembunuhan atas Fransiskus,” lanjutnya.
Baca juga: Akibat Betrand Peto Dihina dan Thalia Diancam Dibunuh, Ruben Onsu Trauma: Gak Berani Lihat Anak
Petrus menambahkan, pihak keluarga dan pelaku diminta menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada polisi serta tidak melakukan tindakan yang melawan hukum.
“Polisi sudah bekerja dan mengamankan pelaku,” ungkap Petrus.
Sementara itu kondisi di Desa Nebe sendiri sudah kondusif dengan pengamanan aparat.
“Situasi di Nebe tetap kondusif pasca kejadian tindak pidana pembunuhan. Semua ini berkat dukungan warga karena kami terus telah memberikan imbauan kamtibmas," kata Kapolsubsektor Nebe Ipda I Wayan Artawan, Minggu (8/11/2020).
"Kami meminta warga tetap tenang karena kasusnya sudah ditangani polisi,” imbaunya. (TribunWow.com/Brigitta)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Kasus Pembunuhan Sadis Seorang Petani di NTT, Polisi: Korban Dituduh Menyantet Pelaku, Setelah Dipanggil "Kawan", Seorang Petani Tewas Dibunuh, Kepala Terpisah dari Tubuh, dan Pos-Kupang.com dengan judul Pasca Kejadian Pembunuhan, Situasi di Desa Nebe Kondusif Berkat Dukungan Warga, Pembunuhan Gara-Gara Tanah Pusaka di Nebe Ditangani Polres Sikka, Pelaku Diamankan di Sel Mapolres.