Sehingga ia menduga ada dalang di balik pelaporan ini.
Sedangkan pihaknya membela Letkol Dwison murni spontanitas.
"Aksi kami secara spontanitas, tidak ada unsur politik. Dandim juga rekan kami sekolah, kami yakin ada konspirasi jahat, dan hal ini harus dilawan," ungkap Amir.
Pengakuan Intan Ayu
Intan Ayu Solekha disebut telah melaporkan Letkol Dwison terkait dugaan dan penganiayaan yang dilakukan di Makodim 0736 Batang pada Sabtu (5/9/2020) pukul 23.15.
Sejumlah barang bukti juga telah diberikan dan dipamerkan ke media sosial.
Intan mengaku dirinya dianiaya lantaran kendaraannya tak sengaja menyerempet mobil Letkol Dwison.
Setelah kejadian, Intan mengaku sempat menawarkan klaim asuransi.
Setelah itu ia sempat diminta supaya ikut ke Makodim 0736 Batang untuk menyelesaikan masalah.
Namun dirinya menolak lantaran ia merasa seharusnya kejadian itu dilanjutkan ke Unit Laka Polres Batang.
Sehingga terjadilah adu mulut hingga dirinya mengaku dianiaya oleh Letkol Dwison.
Selain itu, telepon genggamnya juga dirampas dan dituduh mabuk setelah minuman beralkohol di tempat hiburan.
Intan membantahnya, ia mengaku minuman alkohol merek Soju namun tak sampai mabuk.
Baca juga: Kasus Pengeroyokan TNI oleh Pengendara Moge, TKP Tak Jauh dari Makodim hingga Pelaku Masih 18 Tahun
Saat dikonfirmasi oleh Tribun Jateng melalui sambungan telepon, Intan menegaskan dirinya tetap akan melanjutkan kasus ini ke ranah hukum.
Ia tidak terima disebut sebagai wanita penghibur.