"Kami menduga bisa lebih dari tujuh korban, karena sampai sekarang ada tujuh korban yang melapor ke polsek."
"Jadi kami imbau ke warga apa bila merasa dirugikan akibat perbuatan pelaku segera buat laporan polisi ke Polsek Jatiuwung," pungkasnya
Korban Sehat, Tak Covid-19
Menurut Kanit Reskrim Polsek Jatiuwung, AKP Zazali kebohongan dari SD terbongkar lantaran para korban yakni pasien yang berobat tidak menunjukkan gejala Covid-19.
Hal itu dibuktikan dengan hasil rapid test yang dilakukan oleh Polsek Jatiuwung.
"Enggak, enggak ada gejala juga hanya pelaku menawarkan diri ini untuk penangkal dia akan mengobati secara non medis. Misal takut Covid-19 nanti datang ke dukun itu," ungkap Zazali.
"Enggak enggak, semua sudah dirapid test dan semua korban non-reaktif. Semuanya, termasuk pelaku (SD) juga sudah dirapid test dan non-reaktif," kata Zazali.
Baca juga: Cabuli Muridnya Sendiri, Guru Ngaji Sengaja Pakai Gamis Tanpa Dalaman: Dia Beda dengan Murid Lain
Aslinya Sopir Angkot
Menurut Zazali kabar tentang praktik SD yang meklaim dirinya sakti itu menyebar luas dan diketahui oleh pelangganya dari mulut ke mulut.
Padahal dirinya bukanlah berprofesi sebagai dukun apalagi bisa menyembuhkan pasien Covid-19.
Dikatakan Aditya, SD rupanya hanya merupakan sopir angkot.
Namun lantaran pemasukannya berkurang akibat pandemi, maka ia memilih jalan pintas sebagai dukun palsu dan cabul.
"Dia baru dua minggu praktik dan dari mulut ke mulut saja," terang Kompol Aditya.
"Sopir angkot, karena pandemi ini penghasilan turun dan dia kadang-kadang ada yang manggil jadi tukang urut," ucap AKP Zazali. (TribunWow/Elfan/Gipty)
Artikel ini diolah dari TribunJakarta.com dengan judul 'Dukun Cabul yang Ngaku Bisa Obati Covid-19 di Tangerang Akhirnya Diciduk Polisi', 'Korban Pelecehan oleh Dukun Cabul di Tangerang yang Niatnya Mau Berobat Covid-19 Terus Bertambah' dan 'Banyak Wanita Dicabuli Dukun yang Ngaku Bisa Sembuhkan Covid-19, Ternyata Sopir Angkot'