"Jadi saya kira jangan Pak SBY yang sudah 10 tahun jadi presiden lalu menanggapi akun Twitter," lanjut dia.
Tidak hanya itu, Qodari menilai perlu ada pengalihan peran politik sepenuhnya kepada putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Mungkin ini saatnya Pak SBY melakukan estafet kepemimpinan politik, terutama Partai Demokrat kepada AHY," komentar Qodari.
Lihat videonya mulai menit 4.00:
Mahfud MD Diminta Bersihkan Nama SBY atas Tuduhan Dalang Kerusuhan
Nama Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ramai diperbincangkan di media sosial terkait polemik Undang-Undang Cipta Kerja.
Hal itu lantaran SBY dituding sebagai dalang di balik kerusuhan demontrasi menolak UU Cipta Kerja.
Akibatnya, SBY sempat membuat video klarifikasi dan meminta pemerintah menjelaskan apa yang terjadi.
Baca juga: Diledek Mahfud MD soal Wawancara Kursi Kosong, Najwa Shihab Kembali Titip Salam untuk Terawan
SBY tidak menerima dirinya disebut-sebut sebagai dalang kerusuhan demonstrasi di berbagai daerah tersebut.
Di acara Mata Najwa pada Rabu (15/10/2020), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD mengatakan dirinya juga sempat dihubungi politisi Demokrat Andi Arief.
Andi Arief memintanya agar pemerintah mengklarifikasi bahwa SBY tidak terlibat dalam masalah kerusuhan UU Cipta Kerja.
"Iya betul Mas Andi Arief adik saya itu di Jogja, junior saya, minta klarifikasi katanya Pak Luhut, Pak BIN, Pak Airlangga, Pak Mahfud bahwa SBY menunggangi dan membiayai itu."
"Kalau tidak, tidak akan pernah ada kestabilitasan politik," cerita Mahfud.