Setelah ia sampai di Semarang, Ganjar menyebutkan massa sudah membubarkan diri.
"Ada yang diamankan, tapi beberapa di antaranya anak SMA-SMK. Bahkan kita nemu anak SMP," ungkapnya.
"Maka malam-malam saya datang ke sana untuk bisa tahu kondisi mereka seperti apa," lanjut politisi PDIP ini.
Mengenai fakta tentang pesan yang beredar melalui WhatsApp, Ganjar mengaku belum dapat mengungkapkan siapa pelakunya yang pertama kali mengirim.
Ia menuturkan, pesan tersebut juga beredar di grup-grup WhatsApp.
Gubernur Jawa Tengah tersebut lalu meminta pihak berwajib mengusut awal mula pesan ajakan demo ini bisa beredar di antara pelajar.
"Belum, saya hanya mendapatkan cerita, 'Dari WA Grup, dari teman-teman', dan lain sebagainya. Ini pihak kepolisian kita minta mengusut itu," tegasnya.
Lihat videonya mulai menit 5.00:
Siswa STM Ikut Berdemo di Jakarta
Ribuan pendemo, tepatnya 1.192 orang ditangkap sebelum terjadi demo besar-besaran terkait penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.
Dari 1.192 orang yang ditangkap, mayoritas diisi oleh pelajar Sekolah Teknik Menengah (STM) yang mengaku hanya ingin ikut rusuh saat demo penolakan UU Cipta Kerja.
Bahkan para pelajar STM itu mengakui tidak mengetahui apa-apa tentang isi dari UU Cipta Kerja.
Baca juga: Diciduk Polisi Gegara Buat Hoaks UU Cipta Kerja, Wanita di Makassar Ngaku Kecewa karena Menganggur
Fakta itu diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/10/2020).