Massa pun menurut. Mereka mulai tenang dan duduk di tengah jalan, situasi pun kondusif.
Namun, sayang suasana di Jalan Suryopranoto yang sempat tenang tersebut kembali ricuh.
Massa yang sebelumnya terpecah di tiga titik kembali ribut.
Setelah itu, terdengar suara tembakan gas air mata dari arah Simpang Harmoni.
Bahkan, pos polisi Harmoni ikut terbakar. Suasana bertambah panas jelang sore.
Asap dari kebakaran pos polisi terlihat membumbung tinggi.
Pos tersebut tepat berada di perempatan besar Harmoni.
Di sekeliling pos, banyak juga massa yang melempari polisi di arah Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara.
Polisi juga berusaha menghalau massa.
Hingga malam hari, bentrokan masih terjadi.
Baca juga: 4 Daerah yang Ricuh saat Mahasiswa Demo Tolak UU Cipta Kerja, Ketua DPRD Sumbar sampai Dilempari
Baca juga: Video Situasi Demo Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja di Harmoni, Berujung Ricuh: Kita Geruduk Istana
Sementara itu diketahui, pengesahan UU Cipta Kerja pada Senin (5/10/2020) menuai protes keras dari publik.
Selain bermasalah dari segi prosedur pembahasan dan pengesahannya, UU Cipta Kerja tersebut merugikan para pekerja, selain juga diprediksi berdampak buruk bagi lingkungan hidup.
Berikut Sorotan terkait Omnibus Law Cipta Kerja:
Penghapusan upah minimum
Salah satu poin yang ditolak serikat buruh adalah penghapusan upah minimum kota/kabupaten (UMK) dan diganti dengan upah minimum provinsi (UMP).