Pilkada Serentak 2020

Kembali Soroti Threshold Pilkada yang Berat, Refly Harun Beri Contoh: Ahok Saja Tidak Percaya Diri

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun buka suara memberikan pandangannya terkait sikap dari Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok terhadap Kementerian BUMN, dalam tayangan Youtube pribadinya, Refly Harun, Rabu (16/9/2020).

"Dengan luar biasanya legislator kita itu pintar. Dia bikin calon independen, tapi syarat berat sekali, jadi tidak gampang untuk lulus menjadi calon independen," terangnya.

Ia memberi contoh pada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang hendak maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu secara independen.

"Ahok saja 2017 tidak percaya untuk menjadi calon independen walaupun sudah mengumpulkan lebih dari satu juta KTP," singgung Refly.

"Karena satu juta KTP itu harus verified," tambahnya.

Lihat videonya mulai dari awal:

Refly Harun Kritik Ahok soal Pertamina

Pakar hukum tata negara Refly Harun turut menanggapi viralnya kritikan dari Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP atau Ahok).

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan di kanal YouTube Refly Harun, diunggah Jumat (18/9/2020).

Diketahui sebelumnya Ahok membeberkan sejumlah fakta terkait perusahaan plat merah Pertamina.

• Setelah Ahok, Refly Harun Bongkar Fakta Lain Pertamina: Pengusaha, Namanya Pernah Beredar di Pilpres

Aib yang ia bongkar termasuk adanya kecurangan gaji dan jabatan titipan dari Kementerian BUMN.

Refly yang juga pernah menduduki posisi Komisaris Utama BUMN PT Pelindo lalu menanggapi kritik Ahok yang disampaikan secara terbuka ke publik.

"Jadi kita harus membedakan governance yang normal dengan yang tidak normal," singgung Refly Harun.

Ia menilai tidak etis jika Ahok terlalu blak-blakan soal perusahaan negara yang dikelolanya jika pada kenyataannya berjalan dengan baik.

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menjelaskan bahwa Ahok tak akan bisa menjadi menteri. Hal itu dijelaskan Refly Harun melalui channel YouTubenya pada Minggu (5/7/2020). (YouTube Kompas TV / Refly Harun)
Halaman
123