Terkini Nasional

Kader PKS Tuding UI Ajarkan Seks Bebas, Ade Armando Sebut Fitnah: Sok Adu Gagasan, Adu Fakta saja

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdebatan terjadi antara Pakar Komunikasi UI Ade Armando (tengah) dengan Juru Bicara PKS Muhammad Kholid (kiri) tentang tuduhan UI mengajarkan seks bebas dalam ospeknya, dalam acara Kompas Petang, Minggu (20/9/2020).

TRIBUNWOW.COM - Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando, menilai tudingan terhadap kampusnya yang mengatakan telah mengajarkan seks bebas adalah fitnah.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kompas Petang, Minggu (20/9/2020).

Sebelumnya, politisi PKS Almuzzammil Yusuf menilai materi ospek kampus UI berjudul 'Peduli, Hindari, dan Cegah Tindak Kekerasan Seksual' justru membuat risau orang tua mahasiswa UI.

Politisi PKS Almuzzammil Yusuf menilai materi ospek UI mengajarkan seks bebas, dalam Kompas Petang, Sabtu (19/9/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Politisi PKS Sebut Materi Ospek UI Ajarkan Seks Bebas, Pihak UI Tuntut Klarifikasi: Sudah Memfitnah

Selain itu, Almuzzammil menilai materi yang secara khusus membahas sexual consent dikhawatirkan akan memperluas hubungan seks di luar nikah dengan alasan persetujuan bersama.

Pihak UI lalu menuntut penjelasan dan permintaan maaf Almuzzammil yang meminta video materi ospek itu tidak ditayangkan lagi.

Ade Armando lalu menanggapi Juru Bicara PKS Muhammad Kholid yang membenarkan ucapan rekannya, Almuzzammil, tersebut.

"Kholid ini mengarang bebas," komentar Ade Armando.

Ia membantah materi ospek kampusnya pernah membahas seks bebas sesuai yang dituduhkan PKS.

Ade bahkan menyebutkan hal itu sebagai fitnah.

"Jadi saya mau meyakinkan kepada seluruh rakyat Indonesia, tidak pernah di UI diajarkan seks bebas seperti yang dituduhkan oleh pembohong bernama Pak Muzzammil itu," tegas Ade.

"Beliau itu bohong, memfitnah UI," tambahnya.

Viral Video Mahasiswa Baru Dibentak Senior saat Ospek Online, Ini Tanggapan Unesa

Selain itu, ia menilai tidak mungkin universitas ternama seperti UI mengajarkan pergaulan seks bebas semacam itu.

"Anda pun masuk di akal enggak, sih? UI mengajarkan seks bebas itu aja enggak masuk di akal," ungkit pakar komunikasi tersebut.

Sebelumnya Kholid juga meragukan pengetahuan Ade akan isi materi ospek yang diperbincangkan.

Ade kembali membantah hal ini.

"Jadi jangan mengatakan di awal saya enggak baca isinya, saya baca," tegas Ade Armando.

Ia justru menantang Almuzzammil untuk menunjukkan materi mana yang diributkan.

"Sekarang tunjukkan pada saya, materi mana dalam pendidikan tersebut yang mengatakan bahwa hubungan seks di luar pernikahan antara mahasiswa dan mahasiswi adalah sah dan wajar," ucapnya.

"Sampaikan pada saya dalam pendidikan tersebut ada materi yang mengatakan seks bebas itu adalah sesuatu yang bisa diterima di Universitas Indonesia," lanjut dia.

Selain itu, Ade menilai politisi PKS itu terlalu cepat menyimpulkan hanya dari beberapa bagian presentasi ospek.

"Saya tidak mau Anda mengambil kesimpulan, mau sok adu gagasan. Enggak penting, adu fakta saja kalau Pak Muzzammil bisa menunjukkan klaimat persis yang bisa membuat orang percaya UI mengajarkan seks bebas, kita hormati," tandasnya.

Tangis Ibu Laeli, Pelaku Mutilasi di Apartemen Kalibata: Bapaknya kalau ke Sawah Masih Sering Nangis

Lihat videonya mulai menit ke-4:40:

Pihak UI Tuntut Klarifikasi

Pihak civitas akademika Universitas Indonesia (UI) menanggapi balik komentar politisi PKS Almuzzammil Yusuf terkait materi ospek kampus.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Dosen Ilmu Politik FISIP UI, Reni Suwarso, dalam tayangan Kompas Petang, Sabtu (19/9/2020).

Pihak UI lalu menuntut penjelasan dan permintaan maaf Almuzzammil yang meminta video materi ospek itu tidak ditayangkan lagi.

"Surat itu sudah dikirimkan kepada Pak Rektor, Wakil Rektor, Sekretaris Universitas, Majelis Wali Amanat, Senat Akademi, Dewan Guru Besar, semuanya merespons positif," ungkap Reni Suwarso.

"Mereka sangat mengapresiasi surat tersebut dan akan segera menindaklanjuti menjadi satu tindakan konkrit dari Universitas Indonesia," lanjutnya.

Ia membenarkan tuduhan Almuzzammil dapat mengandung unsur pidana, sehingga dapat diperkarakan.

Reni lalu menegaskan sikap UI yang merasa telah difitnah dan dituduh sembarangan oleh politisi PKS tersebut.

"Yang pertama, kami civitas akademika sangat yakin bahwa pimpinan universitas seperahu dengan kami sehingga mereka akan menindaklanjuti," tuturnya.

"Benar, ada unsur-unsur pidana. Salah satu yang harus diluruskan adalah Almuzzammil sudah memfitnah, sudah mencemarkan nama baik UI," kata Reni.

Dosen Ilmu Politik FISIP UI Reni Suwarso menilai politisi PKS Almuzzammil Yusuf telah memfitnah isi materi ospek Universitas Indonesia, Sabtu (19/9/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

• Rekam Jejak Pelaku Mutilasi di Kalibata Diungkap Rekan Kuliah: Pernah Jabat Posisi Penting di UI

Selain itu, ia mempertanyakan bukti tuduhan Almuzzammil terkait materi pendidikan seksual tersebut.

"Sampai hari ini Almuzzamil tidak pernah menunjukkan fakta dan bukti apa yang dia maksud dengan consensual sex seperti yang dimaksud dalam video itu," ungkap Reni.

"Tidak ada satupun UI mengajarkan yang namanya consensual sex. Semua yang diajarkan kepada mahasiswa baru itu terekam dan tercetak," tegasnya.

Reni menambahkan, pihak UI menegaskan tidak akan pernah mengajarkan seks bebas kepada mahasiswanya dalam materi apapun.

Diketahui, pihak civitas akademika UI juga telah membuat surat kepada Rektor UI Ari Kuncoro agar menuntut Almuzzammil meminta maaf.

Selain itu, Pimpinan DPR, Pimpinan MPR, Pimpinan Mahkamah Kehormatan Dewan, dan Pimpinan Fraksi PKS di DPR diminta agar memberhentikan Almuzzammil secara tidak hormat.

Almuzzammil dinilai telah melanggar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Nomor 11 Tahun 2008 Pasal 17 ayat (3) jo Pasal 45 ayat (1).

"Tuduhan Al Muzzammil Yusuf jelas telah menyerang, mempermalukan, dan mencemarkan nama baik Universitas Indonesia, sebab apa yang dituduhkan tidak benar."

"Universitas Indonesia tidak pernah mengajarkan pendidikan consensual sex antara mahasisawa/mahasiswi. Universitas Indonesia tidak pernah mengajarkan mengenai consensual sex barat," demikian isi surat tersebut. (TribunWow.com/Brigitta)