TRIBUNWOW.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu buka suara soal sikap blak-blakan dari Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
Seperti yang diketahui, Ahok membongkar kebobrokan di internal Pertamina dan menyampaikannya ke publik, mulai dari persoalan gaji hingga fungsi direksi di BUMN yang dinilai menyalahi prosedur.
Dilansir TribunWow.com, Said Didu menilai bahwa substansi yang dibongkar oleh Ahok itu sifatnya adalah masih ecek-ecek.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Indonesia Business Forum, Rabu (16/9/2020).
• Akui Ahok Orangnya Jokowi, Said Didu: Tukang Sampah di RW Saya kalau Mengeluh Diganti
• Kontroversi Ahok soal Pertamina, Said Didu Justru Beri Sambutan: Kalau Enggak, Sudah Ganti Nama
Menurutnya, banyak persoalan yang jauh lebih penting di tubuh Pertamina yang mesti segera diatasi.
Sedangkan untuk sekadar urusan gaji, Said Didu menilai harusnya bisa dengan mudah diselesaikan oleh Ahok dan tidak perlu sampai dibongkar ke publik.
Said Didu menilai bahwa sikap yang ditunjukkan oleh Ahok itu justru menandakan dirinya tidak mampu mengatasi persoalan mudah tersebut.
Dikatakannya, satu di antara masalah penting yang harusnya Ahok persoalkan adalah berkaitan dengan kerugian yang dialami oleh Pertamina hingga mencapai Rp 11 triliun.
"Saya menyatakan substansi yang dilempar Ahok itu substansi ecek-ecek, bukan substansi Pertamina yang sebenarnya," ujar Said Didu.
"Harusnya Ahok itu keluar dengan isu yang besar, kenapa Pertamina itu rugi, itu harusnya dia kenapa rugi, dia uraikan ke publik," jelasnya.
"Saya paham ruginya itu karena beban dari pemerintah, harusnya Ahok menyatakan. Jadi jangan gaji dipersoalkan, terlalu ecek-ecek," imbuhnya.
• Singgung Rugi Pertamina Rp 11 Triliun, Said Didu: Kalau Ahok Tidak Berubah akan Gagal Menjadi Komut
Said Didu lantas mengingatkan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahwa dirinya sekarang ini adalah seorang pejabat korporasi bukan lagi sebagai pejabat politik atau pejabat publik.
Dirinya menambahkan, oleh karena itu, yang harus dilakukan Ahok adalah mencari profit di Pertamina bukan malah mencari popularitas.
"Menurut saya Ahok harus berubah menjadi insan korporasi dan bukan tempatnya mencari popularitas di Pertamina, cari profit di Pertamina," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 5.03
Said Didu: Kalau Ahok Tidak Berubah akan Gagal Menjadi Komut
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu memberikan tanggapan terkait sikap kontroversi dari Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
Ahok sebelumnya membongkar ke publik soal kebobrokan di internal PT Pertamina.
Dalam acara Indonesia Business Forum, Rabu (16/9/2020), Said Didu menilai tidak seharusnya seorang komisaris utama membongkar aib perusahaannya sendiri.
• Kontroversi Ahok soal Pertamina, Said Didu Justru Beri Sambutan: Kalau Enggak, Sudah Ganti Nama
Menurutnya, sikap yang harus dilakukan oleh Ahok adalah menyelesaikannya bukan malah memperkeruh suasana, apalagi sampai menyinggung Kementerian BUMN.
Oleh karena itu, lantaran sudah dibongkar, Said Didu meminta kepada Ahok untuk benar-benar menyelesaikan persoalan tersebut.
"Saya katakan itu isu yang harus diselesaikan dan itu kalau komut mau itu selesai kok," ujar Said Didu.
Said Didu lantas menyinggung kerugian dari Pertamina yakni sebesar Rp 11 triliun.