TRIBUNWOW.COM - Pendakwah Syekh Ali Jaber alami luka tusuk cukup dalam akibat diserang oleh Alfin Andrian (24) yang tiba-tiba berlari naik ke atas panggung.
Sebagai korban, Syekh Ali Jaber mengaku tidak melihat adanya pengamanan acara baik dari panitia maupun dari pihak kepolisian.
Di sisi lain, pihak pengurus masjid dan panitia saling lempar tanggung jawab dan mengaku tidak mengurus perihal keamanan acara.
Kejadian tersebut diketahui terjadi di Masjid Falahudin Tamin Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu, (13/9/2020) sore.
• Syekh Ali Jaber Sayangkan Beda Pernyataan Polisi soal Pelaku: Betul-betul Anak Itu Sudah Terlatih
Itu Tanggung Jawab Pelaksana
Dikutip dari acara KABAR PETANG, Senin (14/9/2020), Pengurus Masjid Falahudin M. Khadafi mengatakan bahwa pihak masjid hanya menyediakan tempat.
Awalnya, Khadafi menuturkan dirinya tidak pernah sekalipun bertemu tersangka.
Di hari-hari sebelumnya, tersangka juga tidak pernah datang ke Masjid Falahudin.
"Kalau kita tidak tahu, karena rumahnya kurang lebih 300 meter dari masjid Falahudin," kata Khadafi.
Khadafi sendiri mengakui ia baru mendapat informasi bahwa pada hari kejadian kemarin, tersangka berjalan kaki dari rumahnya menuju ke masjid.
"Dan ketika saya lihat dari rekaman CCTV juga, itu ternyata memang dari luar, bukan dia nonton ceramaahnya Ustaz Jaber," ujar Khadafi.
Perihal keamanan, Khadafi mengatakan biasanya acara besar yang diselenggarakan oleh masjid sudah pasti melibatkan pihak kepolisian dan ormas untuk melakukan penjagaan ulama-ulama besar.
"Biasanya kami kalau mengadakan acara berupa Tabligh Akbar memang pengamanan itu pertama dengan kepolisian, kemudian yang kedua dengan pihak-pihak eksternal seperti FPI," papar Khadafi.
Tetapi pada acara yang menghadirkan Syekh Ali Jaber kemarin, pihak masjid tidak bertanggung jawab sebagai panitia.
"Namun kemarin kita bukan sebagai panitia pelaksana, karena kita hanya menyediakan tempat," kata Khadafi.