TRIBUNWOW.COM - Pakar militer Connie Rakahundini Bakrie mengungkapkan penyebab konflik antara TNI dengan polisi terus berulang.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne, Selasa (1/9/2020).
Diketahui baru-baru ini terjadi penyerangan massa terhadap Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur.
• Singgung ABRI saat Ulas Insiden Polsek Ciracas, Syamsu Djalal: TNI Banyak Tantangan, Polri Tentengan
Puluhan oknum prajurit TNI menjadi tersangka perusakan fasilitas umum dan pertokoan warga dalam peristiwa itu.
Connie membenarkan ada kesenjangan yang membuat hubungan TNI dengan Polri tidak harmonis.
Meskipun begitu, ia menilai bukan faktor kesejahteraan yang paling berperan utama.
"Kalau soal kecemburuan, saya enggak terlalu (membahas) ke kesejahteraan, lah," komentar Connie Rakahundini.
Ia menilai justru tugas polisi terkesan tumpang-tindih dan tidak dipilah-pilah.
Menurut Connie, perlu diperhatikan apakah tugas utama polisi terkait menjaga keamanan atau menegakkan hukum.
"Saya lebih melihat begini. Ini polisi sebenarnya tugasnya apa, ya? Keamanan yang besarkah? Law enforcement-kah?" tanya Connie.
"Banyak orang jadi bingung," lanjut pakar militer ini.
Selain itu, hal lain yang mendasari pertentangan TNI dengan Polri adalah posisinya sebagai institusi negara.
Connie mengaku heran dengan Polri yang dapat berdiri sendiri sebagai institusi mandiri.
• Makna Jenderal Andika Jenguk Korban Penyerangan Polsek Ciracas, Purnawirawan TNI: Mengakui Kesalahan
Sementara itu, TNI bernaung di bawah Kementerian Pertahanan.
Ia mengaku akan mempertanyakan hal yang membingungkan itu jika memiliki jabatan di TNI.