Polsek Ciracas Diserang

Bahas Insiden Polsek Ciracas di ILC, Soleman Ponto Ungkap Curhat Bintara soal Jabatan Polisi di BUMN

Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Kepala BAIS TNI Laksda TNI (Purn) Soleman B. Ponto menceritakan curhatan para bintara dan tamtama yang menemuinya terkait posisi para perwira tinggi polisi di luar institusi Polri, ditayangkan di acara ILC, Selasa (1/9/2020).

TRIBUNWOW.COM - Polsek Ciracas, Jakarta Timur, belum lama ini diserang oleh sejumlah oknum TNI pada Sabtu (29/8/2020) dini hari.

Penyerangan tersebut bermula ketika seorang oknum TNI yakni Prada MI menyebarkan kabar bohong yang memprovokasi oknum lainnya untuk menyerang Polsek Ciracas.

Melihat insiden tersebut, Mantan Kepala BAIS TNI Laksda TNI (Purn) Soleman B. Ponto membuka curhatan para anggota TNI terkait jabatan yang dipegang oleh para perwira tinggi dari institusi Polri.

Insiden penyerangan oleh beberapa orang tak dikenal terjadi di Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020) dini hari dilihat dari rekaman kamera pengintai (CCTV). (KompasTV)

Kesaksian Korban Insiden Penyerangan Polsek Ciracas, Lihat 4 Pemotor Dilempar Besi: Mereka Dipukulin

Lewat acara Indonesia Lawyers Club, Rabu (2/9/2020), Soleman menceritakan pengalaman dirinya berbincang dengan sejumlah anggota TNI.

Ia mengatakan, dua minggu lalu dirinya sempat berbicara dengan sejumlah bintara dan tamtama.

Lewat perbincangan tersebut, Soleman melihat adanya tanda-tanda kecemburuan yang terjadi.

"Dalam cerita ini ada hal yang menggelitik bagi saya," kata Soleman.

Soleman menceritakan bagaimana para bintara dan tamtama yang ditemuinya tak percaya lagi adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Mereka bertanya 'apakah NKRI ini masih ada?'" kata Soleman menceritakan pertanyaan para bintara dan tamtama yang ditemuinya.

"Ada lah," kata Soleman menjawab pertanyaan tersebut saat itu.

Berbeda dengan pendapat Soleman, para bintara dan tamtama justru tidak percaya adanya NKRI.

"'Menurut kami tidak ada Pak, yang ada Negara Kepolisian Republik Indonesia'," ucap Soleman mengutip jawaban dari para bintara dan tamtama yang ditemuinya kala itu.

Melihat jawaban tersebut, Soleman merasa ada masalah serius yang tengah terjadi.

"Bagi saya ini sudah suatu hal yang serius, mengapa para Bintara dan Tamtama ini yang menurut kita otaknya hanya dipakai untuk perintah, sekarang mereka berpikir," kata dia.

Soleman lalu menceritakan lagi, mengapa para bintara dan tamtama memberikan jawaban seperti itu.

Halaman
123