Terkini Daerah

Sabirin Syok Tembak Kawan Sendiri saat Berburu Kancil, Pelaku Pingsan setelah Peluk Jasad Korban

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku Sabirin (42) saat diamankan di Polsek Tanjung Agung. Sabirin tak sengaja menembak kawannya sendiri yang sempat dikira seekor kancil. Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Kronologi Pemburu di Muaraenim Salah Tembak, Pelaku Sampai Pingsan Tak Kuasa Lihat Rekannya Tewas, https://palembang.tribunnews.com/2020/08/28/kronologi-pemburu-di-muaraenim-salah-tembak-pelaku-sampai-pingsan-tak-kuasa-lihat-rekannya-tewas?page=all. Editor: Yandi Triansyah

TRIBUNWOW.COM - Mengira kawannya sendiri seekor kancil, Sabirin tak sengaja melepaskan tembakan ke arah Riswan saat mereka sedang berburu.

Setelah tembakan mengenai sasaran, Sabirin justru mendengar suara Riswan yang kesakitan.

Sabirin yang syok, refleks memeluk erat tubuh kawannya itu hingga akhirnya dirinya pingsan bersama korban yang tewas di dekapannya.

Ilustrasi jasad Riswanto yang tak sengaja tertembak kawannya sendiri saat berburu kancil. (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan)

Cerita di Balik Viral Perempuan Prank Gebetan Pakai Filter Wajah Jerawatan, WhatsApp Diblokir

Dikutip dari SRIPOKU.com, Jumat (28/8/2020), awalnya Sabirin dan Riswan pergi berburu bersama-sama.

Tak hanya mereka berdua, dua teman mereka juga ikut berburu di daerah Talang Tarikan Desa Tanjung Agung, Muaraenim, Sumatera Selatan, Jumat (27/8/2020) malam.

Kebetulan, korban dan pelaku satu kelompok, sedangkan dua teman mereka berada di kelompok lain.

Sabirin dan Riswan menyusuri semak belukar dan perkebunan di tempatnya berburu.

Sekira pukul 01.00 WIB dini hari, keduanya sama-sama melihat ada mata seekor kancil.

Riswan lalu menyuruh Sabirin untuk mengejar kancil tersebut.

Korban juga mengikuti pelaku mengejar kancil.

Tak lama setelah pengejaran dilakukan, Sabirin melihat sebuah pantulan cahaya yang ia duga mata kancil.

Jarak dirinya dengan sumber cahaya tersebut berjarak kurang lebih 20 meter.

Sabirin kemudian melepaskan tembakkan ke arah sumber cahaya itu karena menduga hal tersebut adalah pantulan cahaya dari mata kancil.

Setelah tembakannya mengenai target, Sabirin justru mendengar suara kawannya sendiri, yakni Riswanto.

Pelaku sontak langsung berlari menuju ke arah Riswanto.

Halaman
12