"Memang saat di TKP kami hanya menemukan 7 tusukan, tapi saat ini tim kami masih melaksanakan pencarian dan penyelidikan lebih lanjut ditemukan 17 tusukan disekujur tubuh korban berdasarkan laporan rumah sakit," ungkap Iptu Agung.
Berdasarkan penelusuran Tribun-Timur, sebelum korban tewas, Demas pernah menulis sejumlah berita di media online.
Beberapa media tersebut di antaranya adalah kabardaerah.com yang berpusat di Padang Sumatera Barat, kemudian Media Nasional Targer Kasus, Indometro.id, Gema Sulawesi, dan Sulawesion.com.
Tulisan terakhir yang dibuat sebelum korban tewas adalah berita mengenai kerusakan sebuah jalan dan proyek pembangunan irigasi di Desa Kakullasan, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, Sulbar.
Kedua berita tersebut diterbitkan di Indometro.id dan Gema News belum lama ini.
Selain itu, sebelum Dema tewas, beredar foto dirinya berfoto bersama Wakil Bupati Mamuju dan Anggota DPRD Sulbar Hatta Kainang.
• Kecewa Editor Metro TV Yodi Prabowo Disebut Bunuh Diri, Orangtua Sodorkan Kata-kata Dukun ke Polisi
Misteri Pemilik Sepatu di TKP
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (21/8/2020), petunjuk yang ditemukan oleh pihak kepolisian di TKP adalah sebuah sepatu yang belum tahu dimiliki oleh siapa.
Pemilik sepatu tersebut diduga terlibat dalam kasus tewasnya Demas.
Iptu Agung mengatakan, luka tusukkan ditemukan di dada, punggung, perut, dan lengan korban.
Pada jasad korban ditemukan barang-barang pribadi milik Demas berupa KTP, SIM, dan sejumlah kartu ATM, serta katu tanda wartawan.
“Kita telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti, termasuk memeriksa sejumlah saksi-saksi di lokasi, mudah-mudahan kasusnya bisa segera terungkap,” jelas Agung saat dihubungi, Jumat (21/8/2020).
Minta Polisi Transparan
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sulawesi Barat meminta pihak kepolisian untuk mengusut kasus yang menimpa Dema hingga tuntas.
Mereka meminta pihak kepolisian bekerja secara transparan untuk mengungkap motif tewasnya Dema.