TRIBUNWOW.COM - Tokoh Senior sekaligus Guru Besar Universitas Pertahanan, Professor Salim Said menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki kesalahan yang sama dengan presiden sebelum-sebelumnya.
Hal itu diungkapkan oleh Professor Salim Said saat hadir di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (19/8/2020).
Menurut Professor Salim Said hampir semua pemimpin di Indonesia mengalami kekeliruan.
• Dapat Bintang Mahaputra dan Tak Ikut KAMI, Fahri Hamzah Dapat Sindiran Peribahasa Karni Ilyas di ILC
Misalnya kesalahan Presiden Soeharto taken for granted atau menerima begitu saja keputusan orang-orang di sekitarnya.
"Kekeliruan-kekeliruan ini sedihnya selalu dialami pemimpin kita."
"Pak Harto melakukan kekeliruan itu pokoknya 'taken for granted' asas tunggal," jelas Salim.
Ia merasa bahwa kekeliruan Jokowi tidak menerima aksi 212 di Istana membuat masalah ini terus muncul.
Menurutnya, jika Jokowi saat itu menerima 212 maka masalah ini akan selesai.
"Datang Pak Jokowi dia juga melakukan hal-hal yang seperti itu."
"Seadainya Pak Jokowi tahu acara di Monas itu 212, kalau Beliau menerima mereka di Istana, soalnya tidak akan menjadi ke mana-mana," jelas dia.
• Di ILC, Masinton Pasaribu Jawab Tudingan Ada Persekongkolan Pemerintah dengan Parlemen soal Covid-19
Professor 76 tahun ini merasa bahwa kekeliruan itu karena penasehat Presiden tidak memberikan saran yang benar.
"Akhirnya sampai sekarang enggak selesai-selesai, kenapa? Ketidakadanya nasihat."
"Kalau Pak Jokowi enggak tahu enggak apa-apalah, tidak adanya nasihat yang bagus kepada Beliau terima saja," ungkapnya.
Sehingga, Salim Said menyarankan agar Jokowi diberi penasihat politiknya secara tepat.
"Orang Islam di Indonesia itu bersatu kalau menghadapi lawan, kalau mereka tidak dapat lawan mereka cakar-cakaran sendiri."
"Kalau Pak Jokowi dapat penasihat politik Islam yang bagus persoalan itu tidak terjadi," sambungnya.
• Eep Saefulloh Gunakan Masker Bebaskan Jerinx saat Berbicara di ILC, Dilepas setelah Selesai
Lihat videonya mulai menit ke-13.54:
Jokowi Dianggap Hanya sebagai Korban
Professor Salim Said mulanya menyinggung Jokowi saat menjadi Gubernur DKI Jakarta awalnya tak mau ditawari sebagai presiden.
"Inget enggak waktu jadi gubernur? Kalau ditanya wartawan oh tidak mau jadi gubernur saja."
"Tapi ada satu keadaan yang Anda-anda tidak bisa tolak kalau Anda didorong naik ke situ, siapa yang mendorong naik ke situ?" ujar Salim Said.
Salim Said menilai, Jokowi menjadi presiden didorong oleh oligarki di sekitarnya.
Jokowi dianggap sebagai korban dari sebuah sistem.
"Adalah macam-macam kekuatan yang saya sebut oligarki."
"Dalam sebuah buku saya, saya cerita mengenai debt collector jadi ini kalau bisnis, orang yang memperjuangkan Pak Jokowi jadi presiden itu orang yang satu kali menjadi debt collector."
"Gue angkat lu jadi presiden, gue dapat apa? Nah itu sebabnya saya mengkritik Pak Jokowi sebagai pribadi. Tadi siapa yang mengatakan? Sistem ini sebuah sistem," jelas Salim Said.
• Eep Saefulloh Gunakan Masker Bebaskan Jerinx saat Berbicara di ILC, Dilepas setelah Selesai
Lalu, Salim yang seorang penulis ini mengungkit kembali bagaimana pemerintahan Presiden Soeharto.
Menurutnya, Soeharto hanyalah korban dari sebuah sistem.
"Jadi dulu, Anda enggak ada yang ingat saya di antara temen-temen saya kasihan pada Pak Harto, Pak Harto itu tidak jahat kok, Pak Harto itu adalah korban dari sebuah sistem."
"Seorang teman saya penyair mengatakan itu sudah tahun 80 an, kalau orang-orang menodong Pak Harto mundur maka lebih banyak lagi tentara yang tidak resmi membela Pak Harto, siapa yang membela? Orang yang diuntungkan," kata dia.
Sehingga, tokoh 76 tahun ini merasa apa yang terjadi pada Soeharto seperti yang dialami Jokowi sekarang.
Lantas, Ia meminta agar tokoh-tokoh yang juga hadir di ILC jangan hanya menghina Jokowi.
Pasalnya, Jokowi hanyalah korban dari sebuah sistem.
Menurutnya, kesalahan presiden asal Solo itu hanya tidak belajar ilmu politik sebelumnya.
• Lama Tak Muncul, Gatot Nurmantyo Ungkap Rasa Sakit Hatinya saat Hadir di ILC: Kita Tak Mau Diam Saja
"Sama dengan sekarang ini jadi Ya Allah kasihanilah Pak Jokowi mungkin karena kesalahannya tidak pelajari ilmu politik dia terima waktu dirayu-rayu jadi presiden."
"Paling-paling itu doa saya, agar Anda-anda semua tidak memaki Pak Jokowi, dia itu adalah korban saja," pungkasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-16:20:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)