Terkini Nasional

Eep Saefulloh Gunakan Masker 'Bebaskan Jerinx' saat Berbicara di ILC, Dilepas setelah Selesai

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat Politik Eep Saefulloh mengungkapkan dukungannya bagi Drummer Superman Is Dead, Jerinx yang kini ditahan akibat dugaan kasus pencemaran nama baik Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (18/8/2020).

TRIBUNWOW.COM - Terjadi hal menarik di acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (18/8/2020).

Pengamat Politik Eep Saefulloh mengungkapkan dukungannya bagi Drummer Superman Is Dead, Jerinx yang kini ditahan akibat dugaan kasus pencemaran nama baik Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Dikutip dari channel YouTube tvOnenews pada Rabu (19/8/2020), Eep Saefulloh menyatakan dukungannya dengan cara mengenakan masker bertuliskan 'Bebaskan JRX'.

Eep Saefulloh menyatakan dukungannya dengan cara mengenakan masker bertuliskan 'Bebaskan JRX'. Uniknya, Eep menggunakan masker hitam itu ketika sedang berbicara. (Channel YouTube tvOneNews)

Di ILC, Refly Harun Mengaku Tak Bisa Bedakan Kedudukan Jokowi sebagai Pribadi dan sebagai Lembaga

Uniknya, Eep menggunakan masker hitam itu ketika sedang berbicara.

Selesai berbicara, Eep justru melepas masker kain tersebut.

Dalam acara tersebut, Eep mengibaratkan Indonesia seperti sebuah kapal, di mana semua warganya berada di dalamnya.

Sehingga, jika ada orang yang menyebut kapal itu akan karam maka warganya harus menolak anggapan tersebut.

"Jika ada orang mengatakan bahwa Indonesia itu adalah kapal besar yang hendak karam maka kitalah yang harus mengatakan tidak dan menolak statement itu."

"Karena kita ada di dalam kapal besar itu, kita bukan turis yang berjemur di pinggir pantai dan melihat kapal besar itu dari kejauhan. Kita adalah orang yang berada di kapal itu," ungkap Eep.

Lama Tak Muncul, Gatot Nurmantyo Ungkap Rasa Sakit Hatinya saat Hadir di ILC: Kita Tak Mau Diam Saja

Menurut dia, rasa pesimis dalam membangun bangsa seharusnya dihilangkan.

"Sebagai pelaku, warga negara menurut saya sebaiknya semua orang berfatwa pada dirinya, ini fatwa saya buat diri saya sendiri, haram hukumnya untuk pesimis tentang bangsanya."

"Satu-satunya kamus dalam bahasa sebagai pelaku dalam gerak langkah bangsanya adalah optimisme. Jadi itu menurut saya yang harus digaris bawahi," tegasnya.

Meski demikian, jika dirinya suatu saat berkata yang buruk tentang kondisi bangsa bukan berarti dia pesimis.

Bukan berarti kapal itu akan karam.

"Nanti kalau saya berbicara tentang sesuatu yang kelam, kritik kepada beberapa hal itu tidak sama artinya dengan bangsa ini sedang mengalami proses degradasi menuju karam bukan," ujar Eep.

Halaman
123