Amien Rais Kritisi Pemerintahan: Mundur atau Terus
Politisi senior Amien Rais memberikan kritisi terhadap pemerintahan Indonesia di bawah pimpinan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya pemerintahan yang dipimpin oleh Jokowi memiliki ketakutan dan kecurigaan terhadap kaum Islam yang bersifat kritis.
Kritik tersebut dilontarkan oleh Amien melalui akun media sosial Instagramnya, @amienraisofficial, Rabu (12/8/2020).
• Minta Jangan Recokin Rezim Jokowi yang Sudah Buruk, Amien Rais Taruh Harapan Tinggi pada Tahun 2024
• Amien Rais Sering Kritik Jokowi, Kini Anaknya Malah Diusulkan jadi Menteri oleh PAN: Tokoh Mumpuni
Amien menilai selama Jokowi memimpin hingga di periode keduanya ini, demokrasi di Indonesia justru semakin memburuk.
"Perkembangan politik nasional bukan semkain demokratis tetapi malahan kian jauh dari spirit demokrasi," ujarnya.
Bahkan Amien mengklaim perpolitikan di masa Jokowi telah menyebabkan perpecahan antar bangsa.
"Tidak berlebihan bila dikatakan hasil pembangunan politik di masa Jokowi telah memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," kata dia.
Secara spesifik, Amien mengklaim pemerintah saat ini memiliki kecurigaan terhadap umat Islam.
"Kecurigaan dan ketakutannya terhadap umat Islam yang bersikap kritis dan korektif terhadap rezim begitu jelas kita rasakan," papar Amien.
Amien menyebut terjadi kriminalisasi dan persekusi terhadap ulama-ulama.
Namun Amien tidak menyebutkan nama siapa ulama yang ia maksud.
"Kriminalisasi dan demonisasi, dan persekusi terhadap para ulama yang beramar-ma'ruf dan bernahi-munkar telah menjadi rahasia umum," terangnya.
Kemudian, Amien menyarankan agar Jokowi tidak bersikap memihak, hanya membela para pendukungnya.
"Membela sekitar separuh anak bangsa dan menjauhi bahkan kelihatan memusuhi sekitar separuh anak bangsa lainnya," kata Amien.
Ia menjelaskan bangsa Indonesia akan semakin terpecah bila terjadi politik partisan.
"Tidak boleh seorang presiden terjebak pada mentalitas 'koncoisme'," tandasnya.
• Mahfud MD Ungkap Beda Pemerintahan Jokowi dan Era Soeharto: Berdeham di Depan Orang Ditempeleng
(TribunWow/Elfan Nugroho/Anung Malik)