Terkini Nasional

Acungi Dua Jempol Pidato Kenegaraan Jokowi, Mardani Ali Sera: Tetapi Beda dengan Aksi di Lapangan

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politikus PKS, Mardani Ali Sera memberikan apresiasi kepada pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Tahunan MPR RI di kompleks Parlemen Gedung DPR/MPR, Jumat (14/8/2020).

TRIBUNWOW.COM - Politikus PKS, Mardani Ali Sera memberikan apresiasi kepada pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Tahunan MPR RI di kompleks Parlemen Gedung DPR/MPR, Jumat (14/8/2020).

Dilansir TribunWow.com, Mardani bahkan sampai mengacungkan dua jempolnya untuk pidato Jokowi tersebut, termasuk berkaitan dengan isinya.

Hal itu disampaikannya dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Sabtu (15/8/2020).

Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara sidang Tahunan MPR dan Sidang bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2020). (Tribunnews/JEPRIMA)

 

Sebut Kritik Amien Rais Tak Mendidik, Ali Ngabalin: Urusan Apa yang Belum Selesai dengan Jokowi?

• Buku Jokowi Man of Contradiction akan Terbit, Rocky Gerung: Agak Sulit Terjemahkan ke Indonesia

Dalam pidatonya tersebut yang juga bertepatan dengan Hari Pramuka, Jokowi menyampaikan di antanya terkait penanganan pandemi Virus Corona (Covid-19), termasuk dampak yang ditimbulkan dan strategi pemulihan ekonomi.

Namun menurut Mardani, apa yang disampaikan Jokowi di dalam pidato tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang dilakukan di lapangan.

Ia mengatakan pada kenyataannya penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air tidak seperti yang tertuang dalam isi pidato, yakni terlihat semrawut dan justru menimbulkan persoalan-persoalan baru.

"Yang pertama saya itu di periode ini sudah dua kali dengerin pidato Pak Jokowi, dan dua-duanya bagus sekali isinya," ujar Mardani dengan mengacungkan kedua jempolnya.

"Tetapi antara isi pidato dengan aksi dilapangan beda, ada dekopling," jelasnya.

Mardani lantas menyimpulkan bahwa penulis pidato tersebut bukanlah Jokowi sendiri, melainkan adalah orang lain yang memiliki wawasan dan ketajaman dalam menghadapi musibah.

Namun rupanya tidak terlibat dalam penanganan Covid-19 di Tanah Air.

Maka dari itu, kondisinya justru berbanding terbalik seperti yang dilakukan atau dikerjakan oleh para menteri yang sudah dua kali mendapat teguran dari Jokowi sendiri.

Media Jepang Soroti Pidato Jokowi di Sidang Tahunan MPR, soal 1.480 Perusahaan Jepang di Indonesia

"Kayaknya yang bikin adalah orang-orang yang punya visi, punya bacaan dan ketajaman, tetapi ketika kerja Pak Jokowi enggak ngajak teman ini," katanya.

"Sehingga akhirnya marah-marah, tidak ekstraordinary, serapan rendah," terangnya.

"Jadi kalau buat saya, pidatonya baik, tetapi aslinya jauh dari baik, bahkan saya mengatakan melompat jalan saja susah sekarang ini," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit awal:

Amien Rais Kritisi Pemerintahan: Mundur atau Terus

Politisi senior Amien Rais memberikan kritisi terhadap pemerintahan Indonesia di bawah pimpinan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya pemerintahan yang dipimpin oleh Jokowi memiliki ketakutan dan kecurigaan terhadap kaum Islam yang bersifat kritis.

Kritik tersebut dilontarkan oleh Amien melalui akun media sosial Instagramnya, @amienraisofficial, Rabu (12/8/2020).

Unggahan akun Instagram/@amienraisofficial, Rabu (12/8/2020). (Instagram/@amienraisofficial)

• Minta Jangan Recokin Rezim Jokowi yang Sudah Buruk, Amien Rais Taruh Harapan Tinggi pada Tahun 2024

• Amien Rais Sering Kritik Jokowi, Kini Anaknya Malah Diusulkan jadi Menteri oleh PAN: Tokoh Mumpuni

Amien menilai selama Jokowi memimpin hingga di periode keduanya ini, demokrasi di Indonesia justru semakin memburuk.

"Perkembangan politik nasional bukan semkain demokratis tetapi malahan kian jauh dari spirit demokrasi," ujarnya.

Bahkan Amien mengklaim perpolitikan di masa Jokowi telah menyebabkan perpecahan antar bangsa.

"Tidak berlebihan bila dikatakan hasil pembangunan politik di masa Jokowi telah memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," kata dia.

Secara spesifik, Amien mengklaim pemerintah saat ini memiliki kecurigaan terhadap umat Islam.

"Kecurigaan dan ketakutannya terhadap umat Islam yang bersikap kritis dan korektif terhadap rezim begitu jelas kita rasakan," papar Amien.

Amien menyebut terjadi kriminalisasi dan persekusi terhadap ulama-ulama.

Namun Amien tidak menyebutkan nama siapa ulama yang ia maksud.

"Kriminalisasi dan demonisasi, dan persekusi terhadap para ulama yang beramar-ma'ruf dan bernahi-munkar telah menjadi rahasia umum," terangnya.

Kemudian, Amien menyarankan agar Jokowi tidak bersikap memihak, hanya membela para pendukungnya.

"Membela sekitar separuh anak bangsa dan menjauhi bahkan kelihatan memusuhi sekitar separuh anak bangsa lainnya," kata Amien.

Ia menjelaskan bangsa Indonesia akan semakin terpecah bila terjadi politik partisan.

"Tidak boleh seorang presiden terjebak pada mentalitas 'koncoisme'," tandasnya.

• Mahfud MD Ungkap Beda Pemerintahan Jokowi dan Era Soeharto: Berdeham di Depan Orang Ditempeleng

 

(TribunWow/Elfan Nugroho/Anung Malik)