"Jadi risikonya lebih kecil dibandingkan virus yang dilemahkan," kata politisi yang akrab disapa Kang Emil ini.
Ia menambahkan, metode ini mengharuskan penyuntikan dua kali.
• Tak Setuju Pembukaan Sekolah Mengacu Status Zonasi Covid-19, Pandu Riono: Jangan Mengandalkan Itu
Ridwan Kamil menyinggung hal itu berdampak pada persiapan pemerintah terkait logistik dan manajemen.
"Tapi risikonya juga penyuntikan vaksinnya harus dua kali kepada orang yang sama," ungkitnya.
"Jadi tantangan nanti akan ada di logistik, tantangan ada di manajemen pemberian vaksin," papar Ridwan Kamil.
Mantan Wali Kota Bandung ini menyebutkan Bio Farma telah memilih metode virus yang dimatikan tersebut.
"Jadi vaksin yang akan dihadirkan Bio Farma adalah dari virus yang sudah dimatikan, nanti dua kali penyuntikan," kata Ridwan Kamil.
Dalam keterangan unggahan, Ridwan Kamil menjelaskan alasannya mendaftarkan diri sebagai relawan vaksin.
"Saya pribadi sudah mendaftarkan diri sebagai relawan tes ke-3 vaksin ini untuk memberi keyakinan kepada masyarakat bahwa proses ini harus dilalui bersama baik masyarakat juga para pemimpinnya," tulis Ridwan.
"Kebersamaan adalah kunci kemenangan. Dan ini bagian dari kewajiban bela negara dari kita semua agar perang melawan covid ini cepat selesai dan kita menangkan."
Ia menyebutkan jika proses lancar maka vaksin dapat diproduksi massal pada awal 2021.
Simak videonya:
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Brigitta)