TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil angkat bicara terkait pro kontra yang muncul dengan pengadaan vaksin Covid-19.
Satu di antara yang menjadi sorotan bahwa vaksin itu diproduksi Biofarma bekerja sama dengan perusahaan yang berasal dari Tiongkok, Sinovac.
Klarifikasi Ridwan Kamil soal vaksin Covid-19 itu diungkapkan melalui acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang pada Selasa (11/8/2020).
• Di ILC, Anies Baswedan Bahas soal Atasi Corona: Kami Tidak Mendengarkan Klaim Orang Tidak Jelas
Ridwan Kamil mengatakan bahwa sebenarnya ada empat negara asal pembuat vaksin Covid-19 yang dilirik oleh pemerintah untuk kerja sama, termasuk dari Tiongkok.
Namun dari keempat negara itulah, hanya perusahaan dari Tiongkok, Sinovac yang sudah siap untuk diajak kerja sama.
Sedangkan negara-negara lain masih memproses vaksin tersebut.
"Nah vaksin ini sudah ada di Kota Bandung siapa yang akan dipergunakan di Indonesia, meluruskan Hoaks."
"Jadi satu yang ada di Tiongkok, kedua dari Korea, ketiga dari Inggris, keempat dari Indonesia sendiri."
"Tapi yang dari Korea, Inggris, Indonesia belum selesai tahap satu, tahap duanya," jelas Ridwan.
• Jadi Relawan Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil akan Disuntik Virus Corona yang Dimatikan: Dua Kali
Selain karena sudah siap digunakan, Sinovac juga sudah biasa bekerja sama dengan perusahaan obat di Indonesia, Biofarma.
Kedua perusahaan itu bekerja sama dalam membuat vaksin-vaksin penyakit lainnya.
"Yang sudah selesai dari empat negara ini adalah Sinovac yang memang sudah bikin kerja sama dengan Biofarma di vaksin-vaksin lain," ungkapnya.
Ridwan Kamil menjelaskan, Sinovac itu sudah selesai dalam mengembangkan vaksin lantaran wabah itu sendiri sudah terjadi lebih dulu dibanding negara lain.
"Dan mereka mendahului karena kasus Covidnya kan Tiongkok duluan maka riset juga duluan," kata dia.
Ridwan Kamil juga mengatakan bahwa dengan adanya BUMN yang mengurusi vaksin penyakit di Jawa Barat itu bisa menjadi keuntungan.
• Ridwan Kamil Mau Ikut Daftar Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19, Bakal Segera Tes Kesehatan
Sekali lagi, vaksin dari Tiongkok dipilih lantaran dianggap paling siap dibanding negara-negara lainnya.
"Jadi kenapa dipilih Tiongkok yang karena mereka paling siap, jadi enggak usah milih-milih ibaratnya kita lagi perang, kita mau nembakin musuh ga ada alat, senjatanya ada buatan China pake aja yang ada sambil kita berikthiar mendapat alat-alat perang melawan Covid lebih baik," kata dia.
Lihat videonya mulai menit ke-11:45:
Ajukan Diri Sebagai Relawan Tes Vaksin Covid-19
Sementara itu, Ridwan Kamil sendiri sudah mengajukan diri sebagai relawan tes vaksin Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Instagram @ridwankamil, diunggah Senin (10/8/2020).
Ridwan Kamil menjelaskan vaksin akan diproduksi Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.
• Ridwan Kamil Mau Ikut Daftar Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19, Bakal Segera Tes Kesehatan
Menurut dia, imunisasi menjadi satu-satunya cara untuk mencegah terjangkit Covid-19.
"Imunisasi artinya memberikan kepada skala massal melalui yang namanya vaksin," kata Ridwan Kamil.
Ia lalu menjelaskan ada tiga metode pemberian vaksin.
"Yang pertama mengambil sekian persen dari bagian tubuhnya virus, kemudian diolah, disuntikkan menjadi vaksin," jelasnya.
"Atau menggunakan virus yang sudah dilemahkan, diriset, disuntikkan, dan akhirnya meningkatkan imunitas."
"Atau yang terakhir adalah virusnya dimatikan untuk disuntikkan, kemudian meningkatkan imunitas juga," tambah Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat tersebut menjelaskan metode yang akan digunakan adalah metode ketiga, yakni menggunakan virus yang sudah dimatikan.
Menurut Ridwan Kamil, metode ini memiliki risiko yang lebih rendah daripada metode lain.
"Jadi risikonya lebih kecil dibandingkan virus yang dilemahkan," kata politisi yang akrab disapa Kang Emil ini.
Ia menambahkan, metode ini mengharuskan penyuntikan dua kali.
• Tak Setuju Pembukaan Sekolah Mengacu Status Zonasi Covid-19, Pandu Riono: Jangan Mengandalkan Itu
Ridwan Kamil menyinggung hal itu berdampak pada persiapan pemerintah terkait logistik dan manajemen.
"Tapi risikonya juga penyuntikan vaksinnya harus dua kali kepada orang yang sama," ungkitnya.
"Jadi tantangan nanti akan ada di logistik, tantangan ada di manajemen pemberian vaksin," papar Ridwan Kamil.
Mantan Wali Kota Bandung ini menyebutkan Bio Farma telah memilih metode virus yang dimatikan tersebut.
"Jadi vaksin yang akan dihadirkan Bio Farma adalah dari virus yang sudah dimatikan, nanti dua kali penyuntikan," kata Ridwan Kamil.
Dalam keterangan unggahan, Ridwan Kamil menjelaskan alasannya mendaftarkan diri sebagai relawan vaksin.
"Saya pribadi sudah mendaftarkan diri sebagai relawan tes ke-3 vaksin ini untuk memberi keyakinan kepada masyarakat bahwa proses ini harus dilalui bersama baik masyarakat juga para pemimpinnya," tulis Ridwan.
"Kebersamaan adalah kunci kemenangan. Dan ini bagian dari kewajiban bela negara dari kita semua agar perang melawan covid ini cepat selesai dan kita menangkan."
Ia menyebutkan jika proses lancar maka vaksin dapat diproduksi massal pada awal 2021.
Simak videonya:
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Brigitta)