Terkini Daerah

Pelaku Serangan di Solo Masih Ada yang Buron, Ganjar Pranowo: Intel Sudah Tahu dari Kelompok Mana

Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku penyerangan saat adanya pernikahan keluarga Umar Assegaf di kawasan Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo saat gelar perkara di Mapolresta, Selasa (11/8/2020).

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara atas kasus penyerangan rumah Umar Assegaf di Solo.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Selasa (11/8/2020).

Dalam pemaparannya, Ganjar Pranowo memberikan pesan pada pelaku penyerangan yang saat ini masih buron.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi serangan ormas terhadap rumah Habib Umar Assegaf di Solo, dalam Sapa Indonesia Malam, Selasa (11/8/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Soal Penyerangan Acara di Solo, Ganjar Pranowo: Ditindak Saja Pelakunya, Tidak Usah Ragu-ragu

Diketahui polisi telah menangkap lima pelaku yang menyerang rumah di Metrodanan, Pasar Kliwon, Solo pada Sabtu (8/8/2020) lalu.

Selain lima orang tersebut, ada terduga pelaku yang masih dalam pencarian polisi.

"Sebaiknya Anda datang saja, serahkan diri saja baik-baik," pesan Ganjar Pranowo.

"Sampaikan pada polisi, Anda buka ceritanya. Kalau ada yang mengganjal di hati Anda silakan disampaikan. Maka motif itu akan bisa diketahui," tambahnya.

Sementara ini kelima tersangka yang sudah ditangkap telah diketahui identitasnya, yakni berinisial BD, MM, MS, ML, dan RN.

Ganjar mengungkit saat ini belum diketahui motif penyerangan tersebut.

Menurut dia, jika pelaku yang masih buron sudah tertangkap maka kasus akan menjadi terang-benderang.

"Saya dukung penuh kepolisian, kejar sampai di mana pun. Tangkap dan kemudian jangan sampai ini membikin masyarakat tambah resah karena kelakuan beberapa orang," tegasnya.

Sebelumnya, gubernur dua periode ini juga sempat mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi macam-macam terkait kelompok yang menyerang.

Seperti diketahui sebelumnya muncul dugaan serangan itu terjadi karena ada perbedaan aliran agama.

Polisi berjaga di lokasi pembubaran acara pernikahan oleh oknum organisasi massa (ormas) di Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8/2020). (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

Siapa Umar Assegaf yang Jadi Korban Penyerangan di Solo, Farid: Beda Orang, Bukan Habib Asal Bangil

"Kita selalu berpikir dari angle dan persepsi masing-masing apa kejadiannya," papar Ganjar.

"Dengan cara itu, nantinya kelak kita bisa tahu. Dari motif itu ada pergesekan antarkelompok," lanjut politisi PDIP ini.

Halaman
123