Tri Nugroho menambahkan, PKB telah menjalin komunikasi dengan seluruh organ di bawah partai dan Nahdlatul Ulama (NU) serta Badan Otonomnya di seluruh ranting kecamatan.
Bahkan, dia menyebut Tim Sebelas yang terdiri dari 4 tokoh partai dan 7 tokoh NU Kabupaten Sleman sudah membuat nota kesepahaman (memmorandum of understanding/MoU) dengan Ansor, Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU terkait arah dukungan dalam pilkada kali ini.
Senada, Dispilkada DPW PPP DI Yogyakarta Yusron menyatakan, partainya telah menjalin komunikasi intens dengan basis massa di akar rumput.
"PPP ini boleh dibilang partai kelaskaran, jadi kami sudah berkomunikasi dengan lebih dari 50 laskar dan mendapatkan keputusan untuk bergabung mengusung DWS," katanya.
Menurut Yusron, PPP akan mengusulkan nama kader untuk bersaing dalam bursa pendamping DWS pada Pilkada Sleman 2020.
Dia juga menegaskan, semangat membawa Sleman menuju perubahan akan lebih dikedepankan daripada kepentingan mengusung kader sendiri.
Sejauh ini, baru Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang telah memastikan nama pasangan calon yang akan diusung.
Menutup proses rapat pembentukan di Cangkringan ini, Sukaptana menyatakan koalisi masih dapat menerima jika ada partai lain yang akan bergabung.
• Cerita Ayah dari Korban Pengeroyokan, Anaknya Tolak Jadi Saksi Pilkada, Sebut Ya kalau Masih Hidup
Di luar koalisi yang baru terbentuk untuk mengusung DWS ini, masih ada Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional.
"Kita sudah komitmen bersama 4 partai ini, tapi masih membuka diri jika ada partai lain yang akan bergabung," katanya.
Terkait deklarasi, Sukaptana memastikan akan dilakukan dalam waktu dekat setelah seluruh proses seleksi calon wakil terlaksana.
"Yang pasti dalam satu atau dua minggu ini akan ada deklarasi," pungkasnya.(*)