"Anehnya, waktu itu saya enggak bisa berkutik, enggak bisa ngapa-ngapain, buat melek aja susah," tuturnya.
Ia kemudian kembali merasa kelelahan dan tertidur.
SW menyebutkan dirinya sempat terbangun dua kali.
"Baru benar-benar bangun pas pagi hari. Jadi saya enggak tahu aksinya berapa lama. Pas melek, sudah ditutup selimut," kata SW.
SW menduga Gilang mencampuri minumannya dengan obat tidur.
Ia mengungkit sempat membeli nasi goreng dengan Gilang sebelum ke kos.
Setelah makan, Gilang memberi minum kepada korbannya.
"Menurut saya, minumannya sudah dikasih obat. Soalnya setelah itu saya benar-benar enggak berdaya. Sampai kos langsung capek dan mengantuk," papar SW.
Ia menduga obat tersebut yang membuatnya merasa tidak dapat melawan.
"Saat aksinya, saya enggak bisa memberontak sama sekali. Bisa jadi karena faktor capek, di-support sama obat tidurnya," jelas SW.
Psikolog Ragukan Ada Kelainan Fetish
Psikolog Klinis Forensik A Kasandra Putranto membahas viral kasus Gilang 'Bungkus' yang disebut memiliki fetish terhadap kain jarik.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam Kabar Petang di TvOne, Jumat (31/7/2020).
• Viral Perilaku Seksual Menyimpang Bungkus Korban dengan Kain, Psikolog: Mungkin Trauma Masa Lalu
Kasandra menilai hal tersebut belum tentu dapat disebut sebagai ketertarikan seksual (fetish) yang menyimpang.