Sekadar informasi saja, Pemerintah AS telah secara efektif memblokir Huawei untuk menggunakan layanan dari Google.
Hal ini praktis membuat daya tarik ponsel buatan China ini di luar negeri, serta membatasi aksesnya ke chip yang penting untuk menggunakan jaringan 5G.
S&P Global Ratings mengatakan dalam laporannya pada hari Rabu (29/7) pembatasan terbaru pada Huawei berpotensi menghapus US$ 25 miliar pendapatan dari beberapa perusahaan yang berbasis di Asia.
Sementara hingga saat ini, Huawei belum secara terbuka membahas dampak dari pembatasan ini terhadap operasional bisnisnya.
"Masih belum jelas seberapa besar penjualan kuartal II Huawei didorong oleh smartphone 5G dan model kelas atas yang paling rentan terhadap pembatasan," kata Nicole Peng, Wakil Presiden Mobility di Canalys.
(Kontan.co.id/Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Huawei berhasil menjadi telepon pintar paling laris di dunia