Ia menilai sikap itu terkait posisi Budi sebagai ketua organisasi yang mendukung presiden.
"Ketika orang lain, Anda bilang itu dinasti politik. Tapi ketika itu tentang seseorang yang kita kagumi, itu bukan dinasti politik," komentar Rosi.
Budi segera membantah.
"Bukan, kita lihat apakah Pak Jokowi yang mau Gibran menjadi wali kota? Enggak," sanggahnya.
Ia menambahkan, Gibran tidak dapat disalahkan hanya karena terlahir sebagai anak presiden.
"Paling tidak saya lihat Gibran itu juga maunya Gibran. Menurut hemat kami, politik lahiriah enggak bisa divonis, dong," tegas Budi.
"Siapa sih yang minta jadi anak presiden? Ini 'kan politik lahiriah," tambahnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)