TRIBUNWOW.COM - Polisi mengungkapkan bahwa Editor Metro TV, Yodi Prabowo meninggal dunia diduga kuat akibat bunuh diri.
Polisi menyebut dalam konferensi pers pada Senin (27/7/2020), menyebut Yodi Prabowo diduga bunuh diri karena adanya dugaan depresi yang muncul.
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Apa Kabar Indonesia TV One pada Selasa (28/7/2020), Kriminolog Universitas Indonesia, Yogo Tri Hendiarto lantas angkat bicara.
• Makna 4 Tusukan Yodi Prabowo Diduga Bunuh Diri, Ahli Psikologi Forensik: Sesuatu yang Sulit Dijawab
Pada kesempatan itu, Yogo menyoroti bantahan keluarga Yodi yang membantah anaknya depresi.
Yogo mengatakan, depresi atau tidaknya Yodi bisa diketahui melalui konsultasi ke psikiater.
"Depresi mungkin salah satu dan mungkin harus dijelaskan oleh para ahli jadi kalau kita lihat pernyataan orang tua Yodi depresi kalau dibawa ke psikolog atau psikiater mungkin bisa ditelusuri oleh ahli yang bisa menjelaskan bahwa Yodi mengalami depresi atau tidak depresi," kata Yogo.
Selain itu, ia juga mempertanyakan apakah ada tekanan dari orang lain dalam kehidupan Yodi.
Apakah ada tekanan yang bisa memunculkan kemarahan dalam diri Yodi.
"Juga kita lihat bagaimana Yodi di masyarakat apakah Yodi mengalami namanya general strength theory."
"Ada tekanan-tekanan yang memunculkan tindakan kemarahan, bagaimana dia harus diperlakukan oleh orang lain," katanya.
• Yodi Prabowo Diduga Bunuh Diri, Ahli Psikologi Forensik: Pemikiran Jadi Perbuatan Memakan 12 Bulan
Muncul pertanyaan apakah ada-ada hal perlakuan ke Yodi yang tak bisa bisa diterimanya.
"Jadi orang lain tidak memperlakukan diri Yodi yang diharapkan oleh Yodi itu sendiri," ungkap dia.
Ia menduga ada hal yang tak bisa diterima Yodi hingga akhirnya melakukan tindakan bunuh diri.
"Jadi ada sistem nilai yang berubah, yang membuat Yodi mengambil pilihan untuk melakukan tindakan bunuh diri."
"Jadi itu penjelasan dari kriminologi tentang perilaku mengapa seseorang mengambil tindakan bunuh diri," katanya.
Yogo sekali lagi menyinggung soal adanya hal yang mungkin tak bisa diterima oleh Yodi.
"Ada sesuatu atau treatment tidak dianggap layak oleh korban pelaku bunuh diri."
"Jadi memang harus diperhatikan dengan seksama apa penyebab seseorang menjadi atau memilih tindakan bunuh diri lagi," katanya.
• Masih Misteri, Full Rekaman CCTV Yodi Prabowo Beli Pisau, Polisi Sebut Pisau Miliki Merk Khusus
Lihat videonya mulai menit ke-1:29:
Psikolog Forensik Soroti Kalimat Yodi sebelum Tewas
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Selasa (28/7/2020), Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri mengatakan bahwa dugaan kuat polisi itu sama dengan prediksinya.
Satu di antara hal yang diduga kuat bahwa Yodi benar-benar bunuh diri karena kalimat Almarhum.
Diberitakan sebelumnya, Almarhum sempat berkata pada kekasihnya, Suci Fitri bagaimana kalau dirinya meninggal dunia.
"Saya pribadi menemukan dari sekian banyak pemberitaan dari media massa menemukan ada satu kalimat singkat yang saya pikir memiliki makna sangat dalam."
"Nah kalimat singkat atau kalimat sederhana yang disampaikan salah seorang saksi menuju dari perkataan almarhum itulah yang kemudian memberikan pembenaran bagi Polda Metro Jaya," kata Reza.
Menurut Reza kata-kata tersebut dirasa janggal.
"Ya antara lain ada saksi yang mengatakan bahwa almarhum pernah berkata 'kalau saya enggak ada, kamu merasa sedih enggak ya?, itu salah satunya," imbuhnya.
• Dugaan Bunuh Diri Yodi Prabowo, Suicidolog Singgung Luka Tusuk di Tubuh Korban: Jarang Sekali
Selain itu, Reza juga menyoroti keterangan dari Ibu Yodi, Turinah yang mengatakan bahwa anaknya sebelum kematiannya terlihat murung.
Yodi disebut menjadi lebih pendiam dari biasanya.
"Kemudian ada serangkaian keterangan dari kerabat almarhum misalnya almarhum menunjukkan gelagat ketakutan, kemudian tidak mau makan, tidak mau berkumpul dengan teman-teman saat berada di rumah," kata Reza.
Lalu, Reza juga menyoroti temuan Laboratorium Forensik yang menemukan bahwa Yodi positif mengosumsi amphetamine.
Sehingga, hal-hal tersebut mendukung adanya dugaan bunuh diri editor 26 tahun tersebut.
• Kecewa Editor Metro TV Yodi Prabowo Disebut Bunuh Diri, Orangtua Sodorkan Kata-kata Dukun ke Polisi
"Seperti mengalami masalah berat tapi enggak mau ngomong tambahan lagi informasi dari Polda Metro Jaya korban mengosumsi obat-obatan tertentu."
"Serangkaian informasi itu dan temuan Polda Metro Jaya yang sekali lagi memberikan pembenaran bagi kesimpulan yang diumumkan," jelas Reza.
Lihat videonya mulai menit ke-00:30:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)