TRIBUNWOW.COM - Suicidolog Into The Light Indonesia, Benny Prawira Siauw memberikan analisanya soal luka tusuk pada tubuh editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Hal itu disampaikan Benny Prawira saat menjadi narasumber dalam tayangan program Sapa Indonesia Malam KompasTV, Minggu (26/7/2020).
Pada konferensi pers yang digelar di Polda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020), polisi menyimpulkan Yodi Prabowo meninggal dunia karena bunuh diri.
• Kecewa Editor Metro TV Yodi Prabowo Disebut Bunuh Diri, Orangtua Sodorkan Kata-kata Dukun ke Polisi
Diketahui juga ada luka tusuk di jasad editor Metro TV Yodi Prabowo memiliki kedalaman yang beragam, mulai dari 2 cm, 5 cm hingga 12 cm.
Menanggapi hal itu, Benny mengatakan luka tusukan di tubuh Yodi memang jarang sekali ditemukan dalam kasus bunuh diri lainnya.
"Kalau kita bicara mengenai kasus Yudi saya sendiri memang tidak bisa menjawab pasti, apa yang ada di balik itu semua."
"Tapi kita lihat dari kondisi di lapangan, memang itu sangat jarang sekali ditemukan dengan metode seperti ini," ujar Benny.
Menurutnya, kasus bunuh diri dengan cara menusuk diri sendiri sangat jarang terjadi.
"Nah ini yang harus kita tekankan lagi bahwa jarang sekali karena apa memang kondisi-kondisi berat tertentu yang memungkinan orang melakukan itu," beber dia.
"Nah ini yang memang metode seperti ini menjadi sangat spesifik dan beberapa aja yang bisa ditemukan," imbuh dia.
• Yodi Prabowo Bolak-balik di Lorong Etalase Pisau, AKBP Jean Calvijn Runut Penyidikan Editor Metro TV
Lebih lanjut, Benny mengatakan ada perbedaan besar antara perilaku bunuh diri dan melukai diri sendiri.
Menurut Benny, yang jadi pembeda antara keduanya adalah keinginan untuk mati.
Dikatakannya, melukai diri sendiri biasanya tidak memiliki keinginan untuk mati.
"Ketika kita bicara mengenai perilaku bunuh diri itu tentunya beda dengan perilaku melukai diri sendiri."
"Ketika perilaku melukai diri sendiri itu tidak selalu diiringi dengan keinginan untuk mati, keinginan untuk mati itu yang menjadi pembedanya dengan perilaku bunuh diri ini," ujar Benny.