"Pertama ketika Presiden Jokowi mengatakan soal larangan mudik atau pulang kampung, itu Rudy mengatakan kalau begitu Presiden Jokowi pun tidak boleh mudik ke Solo," terangnya.
"Berikutnya yang saya catat juga ketika ada irusan BPJS kesehatan, FX Rudy protes. Dia bahkan seperti yang diberitakan Presiden Jokowi menyengsarakan rakyat dengan kenaikan itu," lanjutnya.
Termasuk yang terakhir yaitu merasa kecewa dengan keputusan partai terkait rekomendasi calon di Pilkada Solo 2020.
Refly Harun mengingatkan bahwa kekecewaan yang terakhir tentu berhubungan langsung dengan partai.
"Dan yang ketiga, dia terang-terangan dalam tanda kutip menantang tidak hanya kepada Jokowi tetapi juga Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri," pungkasnya.
"Orang sudah tahu dibandingkan Presiden Jokowi sekalipun, pengaruh Megawati jauh lebih besar di PDIP," pungkasnya.
• Terkekeh Bahas Gibran-Teguh Vs Bagyo-Supardjo, Refly Harun: Sengaja Mengejek Anak Presiden
Simak videonya mulai menit ke- 3.50
Soal Tukang Jahit dan Ketua RW di Pilkada Solo 2020: Bumi dan Langit
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan tanggapannya terkait calon penantang Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020.
Pasangan Gibran Rakabuming dan Teguh Prakosa akan ditantang oleh bakal pasangan calon (bapaslon) Bagyo Wahyono dan FX Suparjo yang menamai sebagai pasangan Bajo.
Pasangan Bajo akan maju di Pilkada Solo 2020 melalui jalur independen atau non partai.
Menariknya, keduanya berasal dari masyarakat kalangan bawah.
Bagyo merupakan seorang tukang jahit, sedangkan pasangannya Suparjo adalah menjabat sebagai ketua RW.
• Tanggapi Tudingan Dinasti Politik di Pilkada Solo 2020, Gibran: Tidak Diwajibkan Harus Memilih Saya
Dilansir TribunWow.com, Refly Harun menilai kondisi tersebut bisa diibaratkan bagiakan bumi dan langit jika dilihat dari latar belakangnya.
Dirinya mengatakan bahwa dukungan untuk Gibran tidak perlu diragukan lagi.