TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengakui keberanian Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun PDI Perjuangan (PDIP).
Dilansir TribunWow.com, Refly Harun bahkan sudah mencatat setidaknya tiga keberanian yang disuarakan oleh FX Rudy.
Terbaru adalah rasa kekecewaannya terhadap rekomendasi PDIP di Pilkada Solo 2020 yang justru turun untuk Gibran Rakabuming Raka.
• Kata Refly Harun soal Tukang Jahit dan Ketua RW Tantang Gibran di Pilkada Solo 2020: Bumi dan Langit
Padahal sebelumnya, dirinya yang juga selaku Ketua DPC PDIP Kota Solo sudah mendukung dan mengusulkan wakilnya saat ini, Achmad Purnomo.
"Seorang Rudy berani mengemukakan kekecewaannya secara terang-terangan," ujar Refly Harun.
"Saya merasa kagum luar biasa sebenarnya FX Rudy ini masih punya harapan untuk mendapatkan jabatan-jabatan lainnya," imbuhnya.
Melihat sikap FX Rudy yang terang-terangan meluapkan kekecewaannya, Refly Harun pun menilai ada kemungkinan tidak akan lama berada di jabatannya sebagai DPC PDIP.
Hal itu seakan ditutujukkan langsung tidak hanya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), melainkan juga Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Refly Harun lantas menduga ada kemungkinan Gibran yang justru dipilih untuk menggantikan FX Rudy.
"Tapi sikap konfrontasi yang bersangkutan terhadap dua sosok besar, Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri barangkali mengisyaratkan yang bersangkutan mungkin tidak akan lama lagi di lingkar elite PDIP," jelasnya.
"Jangan-jangan sebentar lagi jabatan Ketua DPC juga digusur dan jangan-jangan digantikan oleh Gibran," duga Refly Harun.
• Pertanyakan Kemampuan Gibran Jadi Cawalkot Solo, Refly Harun: Kita Tidak Cari Pemimpin yang Magang
Lebih lanjut, Refly Harun mengungkapkan dua keberanian lainnya dari FX Rudy, kali ini khusus ditujukan kepada Jokowi selaku kepala negara.
Hal itu berkaitan dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Jokowi yang mendapatkan tentangan dari Wali Kota Solo petahana ini.
Pertama adalah berkaitan dengan larangan mudik, sedangkan kedua adalah soal kenaikan iuran BPJS.
"Karena saya mencatat tiga kali FX Rudy ini mengeluarkan pernyataan yang berani dalam tanda kutip menantang," kata Refly Harun.