"Belum bisa disimpulkan ke sana (bunuh diri)," ucap Yusri seperti dikutip dari Warta Kota.
Lalu dari hasil penyelidikan, penyebab kematian Yodi tidak menunjukkan ada penganiayaan seperti luka lebam.
Hanya ada luka tusuk yang membuat korban akhirnya meninggal dunia.
"Hasil dari kedokteran forensik tidak ada pemukulan dan tidak ada benda tumpul yang mengenai korban."
"Korban murni adanya tusukan dan sayatan di sekitar leher. Ini yang mengakibatkan korban meninggal dunia," jelas Yusri.
• Polisi Ungkap Hasil Labfor Barang Bukti Tewasnya Yodi Prabowo hingga Perkiraan Waktu Meninggal
Ahli Forensik Sebut Sidik Jari Bisa Dipalsukan
Ahli Forensik, Prof. dr. Agus Purwadianto mengatakan bahwa sesungguhnya sidik jari merupakan barang bukti yang akurat.
"Pertama sidik jari itu adalah termasuk yang identifikasi yang vier, yang istilahnya memang penting selain dari DNA," kata dr. Agus dikutip dari channel YouTube Apa Kabar IndonesiatvOne pada Minggu (19/7/2020).
Sehingga, seharusnya penyidik sudah mengetahui siapa orang-orang di balik kematian Yodi.
Apalagi sidik jari itu bisa dicocokkan melalui data di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
"Nah jadi dengan sidik jari sekarang ini mestinya teman-teman di kepolisian sudah sangat canggih ya."
"Mungkin sudah ketahuan kali, karena dengan data yang ada di Dukcapil biasanya sepanjang itu memang akurat langsung bisa diketahui,"katanya.
Meski demikian, Agus menduga bisa saja sidik jari itu dipalsukan.
Sehingga, polisi harus melakukan konfirmasi lebih lanjut,
"Tetapi itu bisa saja dipalsukan kan jadi dengan demikian ada beberapa konfirmasi-konfirmasi tertentu yang dilakukan," kata dia.
• Soal Sidik Jari, Ahli Forensik Sebut Harusnya Kepolisian Mudah Ungkap Pelaku Pembunuh Editor MetroTV
Agus kembali mengatakan bahwa pengungkapan melalui sidik jari sebenarnya sekarang mudah dilakukan.