Ia tinggal di kontrakan bersama ibu kandungnya Asih, ayah tiri Hamid Arifin (25), dan dua paman tirinya RF (13) dan Ih (8).
Diketahui sehari-hari korban kerap pergi mengamen bersama keluarganya.
"Betul, korban sering mengamen dengan orang tuanya di Kota Bandung," ujar Kapolsek Cicalengka, Kompol Aep Suhendi, via ponselnya, Jumat (17/7/2020).
• Polisi Ungkap Perkataan Korban yang Menyinggung Ayah Tiri hingga Tega Menenggelamkan ke Tandon Air
Simak video selengkapnya mulai menit ke-3.17:
Kronologi Cekcok Hamid dan Anak Tirinya
Diketahui bahwa tersangka pembunuh AP adalah Hamid, yakni ayah tirinya sendiri karena dipicu oleh cekcok mulut antara tersangka dan korban.
Dikutip dari YouTube KABAR SIANG, Senin (20/7/2020), Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan awalnya menjelaskan soal hubungan antara tersangka dan korban.
Diketahui tersangka menikahi siri ibu kandung korban.
Hamid bersama ibu korban kesehariannya berkegiatan sebagai pengamen jalanan.
Sedangkan untuk dugaan eksploitasi anak, informasi lebih lanjut masih digali bersama unit P2TP2A.
Ia memaparkan bahwa semua berawal ketika pelaku pulang ke kontrakan lebih dulu dari pada istrinya atau ibu korban.
AP lalu menanyakan keberadaan ibunya kepada ayah tirinya itu.
"Pada saat pelaku pulang ke rumah kemudian korban menanyakan kepada bapak tirinya tersebut kemana ibunya, kenapa tidak pulang sama-sama," ujar Hendra.
Hendra mengatakan, pada saat itu AP menggunakan bahasa yang kasar ketika menanyakan keberadaan ibunya kepada tersangka.
Hal itulah yang membuat tersangka tersinggung dan menjadi gelap mata.