Terkini Daerah

Andaikan Gibran Bukan Putra Jokowi dan Tak Terkait PDIP, Refly Harun: Tetap Menang atau Tidak?

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Gibran Rakabuming Raka dan Joko Widodo (Jokowi).

TRIBUNWOW.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun mengandaikan elektabilitas Gibran Rakabuming Raka jika tidak didukung latar belakang keluarga dan partai.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube Refly Harun, diunggah Selasa (21/7/2020).

Diketahui DPC PDIP Kota Solo mengusung Gibran berpasangan dengan Teguh Prakosa, serta didukung Golkar, PAN, Gerindra, dan PSI.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (kanan) dan bakal calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri). DPC PDIP Kota Solo mengusung Gibran Rakabuming Raka berpasangan dengan Teguh Prakosa. (Instagram @fx.rudyatmo)

Mayoritas Partai di Solo Dukung Gibran, Refly Harun Singgung Insentif Politik: Kalau Pilpres Jelas

Pasangan tersebut berpotensi menjadi calon tunggal dalam Pemilikan Kepada Daerah (Pilkada) Kota Solo karena satu-satunya oposisi, PKS, tidak cukup memiliki kursi di DPRD untuk mengusung calon.

Refly memprediksi putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut akan memperoleh suara lebih dari 90 persen.

Meskipun begitu, Refly menyoroti situasi Gibran-Teguh yang berpotensi melawan 'kotak kosong' dalam pilkada.

"Pertanyaan kita adalah kira-kira ada tidak sosok paling populer di Solo yang bisa menantang Gibran?" ungkit Refly Harun.

"Itu 'kan pertanyaannya," tambahnya.

Refly menilai kepopuleran Gibran banyak dipengaruhi oleh citra sang ayah, Jokowi.

Seperti diketahui, masyarakat Solo menilai citra Jokowi masih dianggap positif sebagai mantan wali kota yang berhasil.

Selain itu, Refly menyinggung partai pengusung Gibran, yakni PDIP yang menjadikan Kota Solo sebagai lumbung suara dalam setiap pemilihan.

Refly berpendapat kedua faktor ini yang mendorong elektabilitas Gibran.

Kemungkinan Gibran Lawan Kotak Kosong di Pilkada Solo 2020, Mardani: PKS Ingin Demokrasi yang Sehat

"Kita mengatakan faktor Gibran bukan pada faktor pribadinya, tapi lebih pada faktor Presiden Jokowi-nya, lebih pada faktor PDIP-nya," komentar Refly.

Ia mengandaikan jika Gibran tidak memiliki dua faktor tersebut lalu disandingkan dengan tokoh lainnya.

"Tapi kalau kita head-to-head misalnya, Gibran dengan orang-orang yang sangat populer di Solo, apakah akan tetap menang atau tidak? Ini 'kan menarik," ungkapnya.

Halaman
1234