"Tetapi apa yang ada dalam pemikiran pemilih sekarang ini bukan tentang keputusan politik yang harus mereka lakukan."
"Tetapi lebih tentang masalah pandemi ini," sambungnya.
Sandi lalu memaparkan sejumlah masalah yang timbul akibat adanya pandemi Covid-19.
Masalah-masalah itu di antaranya adalah masalah ekonomi seperti kehilangan pekerjaan hingga pendapatan yang menurun.
"Hal yang menyebabkan meningkatnya pengangguran, harga dan survei yang sama," ujar Sandi.
"Anda dapat melihat kecemasan dalam hal pemulihan ekonomi, seperti masyarakat kehilangan pekerjaan, pendapatan mereka turun secara dramatis."
Sandi menambahkan kebijakan terkait pembatasan wilayah juga menjadi hal yang menyita fokus masyarakat.
"Harga barang, biaya hidup dan kecamatan karantina beberapa wilayah sangat mengganggu pemikiran masyarakat."
"Serta tentang menurunnya penanganan pemerintah untuk masalah pandemi ini," lanjutnya.
Meskipun Sandi mengatakan masih terlalu dini untuk melakukan survei, dirinya tidak menampik bahwa survei memang dilakukan berdasarkan data yang kredibel.
"Tapi Anda benar, survei tetaplah survei, Anda harus menerimanya karena ini sebuah data," terang dia.
Bagi Sandi survei tersebut akan menjadi topik pembicaraan di kalangan tertentu.
"Saya rasa untuk masalah siapa pemimpin dan siapa yang tidak akan menjadi pembicaraan di antara para elit," ujarnya.
Soal Prabowo yang menduduki posisi puncak dalam survei Pilpres 2024, Sandi mengatakan dirinya tertarik mendengar pendapat dari Wimar Witoelar yang merupakan mantan juru bicara kepresidenan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Mungkin dia akan berikan komentar yang lebih tepat tentang hal ini," ungkap Sandi. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Anung)