Terkini Nasional

Burhanuddin Muhtadi kepada Jokowi Jika Tak Lakukan Reshuffle: 'Kakean Gluduk Ora Ono Udane'

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi dalam acara Satu Meja The Forum 'KompasTV', Kamis (2/7/2020). Dirinya memberikan pandangannya terkait kemarahan sekaligus ancaman reshuffle yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tidak hanya itu, ketika Jokowi tidak melakukan perombakan kabinet di tengah kinerja menterinya yang disebutnya sendiri tidak maksimal dan tidak ada progres, maka menurut Burhanuddin sorotan justru kembali ke Jokowi.

Jokowi pastinya akan mendapatkan sorotan lantaran mempertahankan para menteri yang tidak bisa bekerja dengan baik.

"Jadi kalau ternyata mengancam reshuffle, tetapi enggak ada reshuffle, kritik kembali ke pengirim,"

"Pernyataan tadi justru kembali ke Presiden," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 3.32

PAN Tawarkan 4 Nama Menteri, Termasuk Putra dari Amien Rais

Partai Amanat Nasional (PAN) menawarkan empat nama untuk dipertimbangkan untuk menjadi menteri baru di Kabinet Indonesia Maju.

Dilansir TribunWow.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejauh ini masih belum melakukan reshuffle terjadap jajaran kabinetnya.

Seperti yang diketahui, isu akan terjadinya reshuffle atau perombakan kabinet memanas sejak pidato kemarahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sidang Kabinet Paripurna, Kamis (18/6/2020).

Muncul Nama Ahok di Daftar Menteri Baru Jokowi yang Beredar, Andre Rosiade Sebut akan Jadi Beban

Banyak pihak yang lantas menebak nama-nama yang bakal dicopot oleh Jokowi.

Hal itu juga melihat kinerjanya dari para menteri selama menjabat sebagai pembantu presiden sejak Oktober 2019 lalu.

Menteri yang tengah menjadi sorotan tajam dari publik dan diprediksi bakal dicopot adalah Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

Meski ada juga pihak yang tetap percaya bahwa Terawan masih akan tetap aman di kursinya.

Tidak sedikit juga yang kemudian menilai kemungkinan kuatnya adalah para menteri bekerja di sektor yang mempunyai hubungan dengan dampak dari Covid-19, seperti misalnya masalah bantuan sosial hingga stimulus ekonomi.

Selain itu, juga meraba-raba menteri yang bakal masuk untuk menggantikannya.

Halaman
123