Terkini Nasional

Pengamat Mikro Ekspresi Ungkap Alasan Para Menteri Tak Bisa Satu Rasa dengan Presiden Jokowi

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat Mikro Ekspresi, Kirdi Putra mengungkapkan alasan para menteri tidak bisa memiliki satu rasa dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menyikapi krisis dan pandemi Virus Corona. Hal itu disampaikan dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Senin (29/6/2020).

Ia menggambarkan ketika presiden bekerja 10 jam dalam sehari, maka para menteri harus lebih dari 10 jam.

Dan kondisi itu yang dinilai tidak dilakukan oleh para menteri, sehingga presiden wajar untuk meminta bekerja lebih keras lagi.

"Kalau menteri itu begini kalau presiden bekerja 10 jam, menteri harus 20 jam," kata Adian.

"Kalau presiden satu bulan mendatangi sekian tempat, ya menteri harus dua kali lipatnya, karena kapasitasnya pembantu," jelasnya.

"Lha menurut saya itu yang kemudian harus dipacu lebih," ungkap Adian.

Pakar Komunikasi Effendi Gazali Tebak-tebakan Menteri yang akan Direshuffle Jokowi, Singgung Menkes

Sementara itu terkait alasan momen tersebut baru dikeluarkan pada Minggu (28/6/2020) atau setelah 10 hari dari waktu kejadian aslinya, Adian menilai hal itu dilakukan untuk melihat respons dari menterinya.

Jokowi dinilai masih memberikan waktu dan ruang untuk bisa mengkoreksi dan melakukan perubahan.

Namun karena dianggap tetap sama saja, maka video tersebut baru dikeluarkan, supaya masyarakat bisa menilai.

"Ini disampaikan dalam pidato tanggal 18 Juni tetapi baru dikeluarin kemarin (28 Juni 2020), artinya bahwa sebenarnya Jokowi sudah cukup memberikan ruang, waktu sekian hari, yuk berubah, yuk kita perbaiki," kata Adian.

"Nah setelah 10 hari tidak ada perubahan, dia buka," jelasnya.

"Artinya dia sangat baik terhadap menterinya," pungkasnya.

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)