Menurut dia, terlalu jauh kesimpulan yang disampaikan Jubir PKS tersebut.
Ia menyebutkan persepsi tersebut dapat menyesatkan.
"Kalau Kholid bilang begitu, artinya enggak bisa memaknai ini masuk dalam persepsi-persepsi yang menyesatkan publik. Enggak usah terlalu jauh," jawab Ali Ngabalin.
Menurut Ngabalin, wajar jika Jokowi menegur para menterinya dalam situasi krisis saat ini.
"Sebagai seorang pemimpin, sebagai kepala negara, mendorong para menteri dan lembaga tentu saja dalam situasi seperti ini," jelas Ngabalin.
"Artinya selama ini chemistry yang sama. Kementerian dan lembaga bekerja sekeras mungkin memberikan pandangan," tambahnya.
• Pakar Komunikasi Soroti Ekspresi Jokowi saat Marah, Sebut Luar Biasa Serius: Lihat Tekanan Kata
Lihat videonya mulai menit 5:45
Refly Harun Nilai Jokowi seperti Tertekan
Di sisi lain, sebelumnya, pakar hukum tata negara Refly Harun angkat bicara tentang penempatan menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.
Hal itu ia ungkit setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka opsi akan merombak jajaran menteri (reshuffle) jika dinilai tidak dapat menangani pandemi Virus Corona (Covid-19).
Dilansir TribunWow.com, topik itu dibahas Refly dalam kanal YouTube Refly Harun, diunggah Senin (29/6/2020).
• Soroti Bansos Covid-19, Jokowi Minta Tak Hanya Kerja Lumayan: Jangan Mati Dulu Baru Kita Bantu
Awalnya, Refly menyoroti banyaknya jumlah kementerian yang dibentuk pada pemerintahan kedua Jokowi periode 2019-2024.
Ia menduga ada tekanan yang ditimpakan pada Jokowi.
"Mengenai reshuffle kabinet ini, di era kedua pemerintahan Jokowi, saya sesungguhnya agak heran," kata Refly Harun.