"Misalnya saya beri contoh bidang kesehatan," ungkit Jokowi.
Ia menyoroti pengeluaran belanja Kemenkes masih sangat kecil, yakni 1,53 persen.
Jokowi menilai hal tersebut menghambat peredaran uang di masyarakat.
"Itu dianggarkan Rp 75 triliun. Baru keluar 1,53 persen, coba," papar Jokowi sambil menunjuk.
"Uang beredar di masyarakat ke-rem ke situ semua," tegurnya dengan nada tinggi.
Ia meminta belanja kementerian dapat segera dilakukan agar dapat memacu ekonomi.
"Segera itu dikeluarkan dengan penggunaan yang tepat sasaran sehingga men-trigger ekonomi," kata presiden 59 tahun ini.
Jokowi menyinggung anggaran triliunan rupiah itu dapat digunakan untuk membiayai tenaga medis dan membeli alat-alat kesehatan.
"Pembayaran tunjangan untuk dokter, untuk dokter spesialis, untuk tenaga medis segera keluarkan," tegas Jokowi.
"Belanja-belanja untuk peralatan segera keluarkan. Ini sudah disediakan Rp 70-an triliun seperti ini," tambahnya.
• Ancam Reshuffle di Tengah Pandemi Corona, Jokowi Angkat Tangan: Kalau Tidak Merasakan Itu, Sudah
Lihat videonya mulai menit 4:40
Soal Terawan Tak Muncul di Publik saat Mulai New Normal
Pemerintah Indonesia kini mulai menerapkan tatanan hidup baru atau New Normal.
New Normal dilaksanakan setelah kurang lebih tiga bulan melaksanakan pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19.