TRIBUNWOW.COM - Ahli virologi memperingatkan bahwa vaksin Virus Corona yang tengah dikembangkan tidak menjamin dapat memberi kekebalan terhadap virus tersebut bila terjangkit kembali.
Robert Lambkin-Williams, seorang ahli virologi independen di Virology Consult Ltd, mengatakan tidak ada bukti yang jelas bahwa antibodi yang dihasilkan untuk melawan virus memberi perlindungan terhadap infeksi ulang Covid-19.
Ia mengatakan bahwa masih ada kemungkinan seseorang terinfeksi Covid-19 kembali meskipun ia telah mendapat suntikan vaksin.
Diketahui, pemberian vaksin ditujukan untuk merangsang tubuh untuk membentuk antibodi yang akan melawan virus yang menyerang dari dalam.
Selain itu, bila imunitas terhadap Virus Corona telah terbentuk di dalam tubuh, orang yang terjangkit akan kebal dan tidak dapat terinfeksi virus yang sama kembali.
• Sebut Kondisi Pandemi Covid-19 Suram, Bill Gates Soroti Respon Pemerintah dan Masyarakat: Memalukan
• Kronologi Ratusan Warga Ambon Hadang Ambulans untuk Ambil Paksa Jenazah Pasien Positif Covid-19
Dilansir cnbc.com, Jumat (26/5/2020), Lambkin-Williams mengatakan meski belum ada kepastian bahwa pembentukan imun tubuh yang dirangsang oleh vaksin tersebut akan berhasil.
“Itu penting karena kita tidak tahu apakah vaksin yang mendorong antibodi untuk diproduksi akan bekerja,” jelas Lambkin-Williams.
Namun, Lambkin-Williams mengatakan bahwa komunitas ilmiah tetap berharap antibodi tersebut akan mencegah Virus Corona menginfeksi individu lebih dari satu kali.
Meskipun antibodi memang memberikan kekebalan, Lambkin-Williams memperingatkan bahwa mungkin ada terlalu banyak harapan yang disematkan pada dampak vaksin.
"Vaksin ini tidak akan menyembuhkan semua. Kami belum pernah memiliki vaksin yang berhasil melawan jenis virus ini, " tutur Lambkin-Williams kepada CNBC.
“Kami akan mendapatkan deskripsi vaksin tersebut dalam beberapa tahun mendatang, tetapi itu tidak akan sempurna dan masih perlu dikembangkan lebih lanjut."
Menurut WHO, saat ini setidaknya ada 141 vaksin untuk virus corona sedang diuji di seluruh dunia, 16 di antaranya berada dalam fase uji klinis yang lebih maju.
Sementara itu, karena ketidakpastian terkait efektivitas vaksin, Lambkin-Williams mendesak masyarakat untuk mematuhi pedoman tentang mitigasi penyebaran Covid-19.
• Klaim Berjasa Tekan Penyebaran Virus Corona di Perbatasan, Trump Kunjungi Arizona di Tengah Pandemi
• Klinik di Brasil Buat Terowongan Plastik untuk Pertemukan Lansia dan Keluarga saat Pandemi Covid-19
Terutama di sejumlah negara yang akan segera menghadapi musim dingin, di mana biasanya tingkat imunitas masyarakat rendah dan gampang terserang penyakit.
“Kita harus beradaptasi, dan tak seorang pun boleh berpikir bahwa pada hari Natal semuanya akan kembali normal karena di belahan bumi barat, dan belahan bumi utara khususnya, kita akan terserang demam dan flu biasa,” terang Lambkin-Williams.