Klinik di Brasil Buat Terowongan Plastik untuk Pertemukan Lansia dan Keluarga saat Pandemi Covid-19

TRIBUNWOW.COM - Sebuah rumah perawatan lansia di Brasil selatan telah menciptakan "terowongan pelukan" untuk mempertemukan pasien dan pengunjung.

Terowongan tersebut dibuat dari lembaran plastik untuk memisahkan para lansia dengan pengunjung dari luar.

Ide ini dibuat untuk memungkinkan para orangtua memeluk orang yang mereka cintai selama pandemi Virus Corona atau Covid-19.

• Aksi Heroik Nenek 88 Tahun, Nekat Tembak Pelaku Perampokan yang Ancam dan Ambil Dagangannya

• Bocah 10 Tahun Tak Sadar Sudah Kayuh Sepeda Sejauh 33 Km hingga Tiba di Solo, Ditemukan oleh Petugas

Dilansir insider.com, Rabu (24/6/2020), staf di fasilitas Klinik Geriatric Tres Figueiras di negara bagian Rio Grande do Sul mengemukakan gagasan itu bulan lalu, tak lama setelah Hari Ibu.

Gagasan ini diungkapkan setelah melihat para lansia yang dirawat di tempat tersebut merasa sedih tak bisa bertemu keluarganya.

Pasalnya, pandemi Virus Corona yang makin merebak di Brasil memaksa keluarga mereka untuk tidak melakukan kunjungan agar tidak menulari para lansia yang rentan tersebut.

Adapun fasilitas itu merupakan rumah bagi 28 warga senior yang telah diisolasi sejak Selasa (17/3/2020).

"Kami memperhatikan bahwa penghuni senior kami merasa sedih," kata pemilik rumah perawatan, Luciana Brito.

"Kami pikir mereka akan jauh lebih bahagia jika kami menemukan cara bagi mereka untuk memeluk kerabat mereka," imbuhnya.

Brito mengatakan bahwa pembuatan terowongan pelukan tersebut terinspirasi dari sebuah video di Amerika Serikat (AS), di mana seorang wanita menggunakan tirai plastik untuk memeluk ibunya.

• Nasib Penderita Disabilitas selama Pandemi Virus Corona, Ayesha: Aku Merasa Terasing, Terputus

• Cerita Penderita Asma yang Tak Bisa Gunakan Masker di Tengah Covid-19, Sering Dapat Stigma Negatif

Sementara itu, Eraldo Quintana, seorang pensiunan berusia 81 tahun yang tinggal di rumah itu, mengatakan bahwa ia kesulitan memeluk seseorang saat terhalang plastik.

Namun ia tetap bersyukur karena cara tersebut telah memungkinkannya untuk merangkul kedua putrinya ketika mereka berkunjung.

"Saya sangat senang melihat mereka," kata Quintana.

"Jika kita tidak memiliki ini, kita akan takut untuk berangkulan karena Virus Corona," lanjutnya.

Terowongan itu terbuat dari lembaran plastik besar dengan empat lengan baju dan menutupi salah satu pintu masuk fasilitas itu.