Terkini Internasional

Pengakuan Saksi Mata atas Aksi Penembakan di Minneapolis, Fred Hwang: Pengalaman yang Menakutkan

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Penembakan. Warga kota Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat kembali dicekam ketakutan atas aksi penembakan yang terjadi, Sabtu (20/6/2020).

TRIBUNWOW.COM - Warga kota Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat kembali dicekam ketakutan, Sabtu (20/6/2020).

Setelah terjadi ricuh dalam aksi protes terkait kematian George Floyd, warga sekitar kembali dikejutkan dengan aksi penembakan.

Menurut penuturan pihak kepolisian, satu orang tewas dan 11 lainnya luka-luka dalam kejadian tersebut.

Ilustrasi penembakan (sport-kid.net - Tribunnews.com)

Teror Penusukan Terjadi di Forbury Gardens Inggris, Akibatkan 3 Orang Tewas, Berikut Penuturan Saksi

Dilansir nbcnews.com, Minggu (21/6/2020) insiden itu terjadi sekitar pukul 12:37 waktu setempat di blok 2900 Hennepin Ave.

Departemen Kepolisian Minneapolis menuturkan bahwa pelaku penembakan tersebut adalah oknum pejalan kaki.

Pelaku yang diperkirakan lebih dari satu orang tersebut kemudian mulai menembaki orang-orang di sekitarnya dan menyebabkan mereka berlarian.

Dua belas orang dengan luka tembak telah dibawa ke rumah sakit, di mana satu orang meninggal dan 11 lainnya mengalami luka-luka.

Sejauh ini, belum ada penangkapan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.

Menurut polisi, identitas almarhum dan penyebab kematian akan dirilis oleh Kantor Penguji Medis Kabupaten Hennepin dalam beberapa hari mendatang.

Polisi meyakini bahwa penembakan tersebut tidak hanya dilakukan oleh satu orang.

Namun mereka belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait motif atau pemicu terjadinya aksi penembakan tersebut.

Pelaku Penusukan di Forbury Gardens Tertangkap, Pemerintah Inggris Kerahkan Intelejen untuk Selidiki

Sementara itu, Fred Hwang, seorang manajer di Hoban Korean BBQ, mengatakan dia sedang bekerja di pintu depan ketika dia mendengar suara tembakan dari trotoar.

Hwang mengaku mendengar banyak suara tembakan dan mengatakan bahwa tampaknya ada sekelompok orang yang saling menembak.

"Orang-orang berusaha masuk ke dalam restoran untuk mencari keamanan," kata Hwang.

“Itu adalah pengalaman yang sangat menakutkan. Kami memiliki lubang peluru di restoran kami, semisal di dinding dan barang-barang. Semua kaca depan kami pecah dan berserakan. Lalu, orang-orang di sini panik dan berlarian, memecahkan ini atau itu, sangat kacau,” tuturnya.

Halaman
12